KONI Kalteng Targetkan 6 Emas pada PON Aceh-Sumut 2024

MUHAMMAD SALEH/BERITA SAMPIT - Wakil Ketua KONI Provinsi Kalimantan Tengah Ade Supriadi.

KUALA KURUN – omite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Tengah targetkan enam medali emas dari 22 cabang olahraga (Cabor) yang akan diikuti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke -21 Aceh-Sumut pada bulan September 2024 mendatang.

“Saat ini, tinggal tujuh bulan lagi, KONI Pusat akan menyelenggarakan PON 21 Aceh-Sumut, event yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali diikuti oleh 38 provinsi dan 65 cabang olahraga,” ungkap Wakil Ketua KONI Provinsi Kalimantan Tengah Ade Supriadi belum lama ini.

Lebih lanjut dikatakannya, KONI Pusat sebagai leading organization, baru saja mengadakan Chef de Mission (CdM) meeting ke I di Aceh dan Medan, dan akan segera dilanjutkan dengan CdM Meeting yang ke II.

BACA JUGA:   Beasiswa TABE Tidak Ada Kejelasan, Netizen Ramai-ramai Serbu Akun Instagram Disdikkalteng

“KONI Kalimantan Tengah akan mengikuti 22 cabang olahraga, dengan target perolehan medali Emas diatas PON Riau (6 Emas), sekaligus memperbaiki ranking dari urutan 28 nasional (PON Papua),” tuturnya.

Optimis menjadi kunci awal yang harus disiapkan oleh pengurus KONI dalam mempersiapkan diri. Selain itu, dukungan dari semua pihak, termasuk moril-materi dari pemerintah provinsi, pengurus KONI kabupaten/kota, serta masyarakat Kalimantan Tengah menjadi komponen penting dalam membangun semangat juang dan kepercayaan diri bagi para atlet.

“Semoga dengan izin tuhan yang maha esa dan dukungan doa dari KONI kabupaten/kota serta masyarakat Kalimantan Tengah semua, harapan kami nanti dapat terwujud dengan baik,” bebernya.

BACA JUGA:   Kapolsek Kahut Berikan Bantuan Sosial untuk Korban Kebakaran

Saat ini kata dia, waktu memang menjadi faktor paling krusial dalam persiapan para atlet jelang PON. Dalam waktu kurang dari tujuh bulan, pengurus KONI Kalimantan Tengah harus melakukan “Kejar Tayang” untuk mempersiapkan Pelatda atau try-out secara intensif bagi semua atlet pra-PON dan yang lolos PON.

“Kita ketahui bersama bahwa untuk mendapatkan atlet yang berprestasi, tentunya memerlukan proses waktu pembinaan yang sangat lama dan terprogram dengan baik,” tutup Ade Supriadi. (Ale)