Sembilan Desa di Katingan Terisolir Jaringan Telekomunikasi, Diskominfo Usulkan ke Pemerintah Pusat

IST/BERITASAMPIT - Tower jaringan telekomunikasi.

KASONGAN–Sebanyak sembilan desa yang ada di wilayah Kabupaten Katingan masih terisolir jaringan telekomunikasi. Untuk itu, Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) telah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk membangun infrastruktur Base Transceiver Stasion (BTS).

Kadis Kominfo dan Persandian Kabupaten Katingan, Wim Ngantung mengatakan, pihaknya telah mengusulkan dan menyurati pemerintah pusat melalui program strategi nasional non Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), telah mendapat tanggapan untuk membangun BTS hingga akhir 2024.

“Jadi pemerintah pusat telah menargetkan, sampai akhir 2024, pembangunan infrastruktur BTS lewat program non 3T, akan selesai dibangun di Katingan,” kata Kadis Kominfo dan Persandian Katingan, Jumat 8 Maret 2024.

BACA JUGA:   Pemkab Katingan Sosialisasikan Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada OPD

Samentara itu dirinya juga menjelaskan, bahwa saat ini ada sembilan desa di Kabupaten Katingan tidak memiliki jaringan telekomunikasi, pasalnya belum tersedia infrastruktur BTS atau tower.

“Semoga target pemerintah pusat untuk bangun BTS dapat terealisasi, sehingga sembilan desa di Katingan bisa memiliki jaringan telekomunikasi,” jelasnya.

Menurutnya, jaringan telekomunikasi di Kabupaten Katingan, kekuatan sinyal tidak merata, karena ada 22 desa yang sinyalnya masih lemah padahal sudah didukung dengan BTS.

BACA JUGA:   Bocah 9 Tahun Dikabarkan Hilang di Sungai Katingan

“Lemahnya sinyal di 22 desa, karena Mega Byte per Second (MBps) rendah, makanya kami berharap, ini juga bisa dibantu pemerintah pusat,” ujarnya.

Bagi Wim, sarana komunikasi dengan menggunakan jaringan seluler dan internet, telah menjadi kebutuhan penting yang dapat mempengaruhi baik ekonomi, pekerjaan dan berbagai kebutuhan lainnya, sehingga pihaknya akan berupaya termasuk meminta dukungan pemerintah pusat untuk terpenuhinya jaringan telekomunikasi di Kabupaten Katingan.

“Semoga di akhir tahun 2024, seluruh desa di Kabupaten, bisa terhubung dengan jaringan telekomunikasi,” pungkasnya.

(Bitro)