Kisah Penggelapan Uang dan Judi Online Kasir Perusahaan PT Hutanindo Lestari Raya Timber

IST/BERITA SAMPIT : Terdakwa Aris Salah satu karyawan PT. Hutanindo Lestari Raya saat mendengar JPU membaca tuntutannya.

NANGA BULIK – Di balik kesuksesan perusahaan, terselip kisah gelap yang melibatkan seorang kasir, Aris Kusardianto tersangka kasus penggelapan uang perusahan.

Semua berawal pada Senin, 30 Oktober 2023, pukul 14.00 WIB, sebuah insiden mengguncang PT. Hutanindo Lestari Raya Timber KM.75 di tengah hutan Kalimantan Tengah.

Niat gelap Aris mulai tercium sejak bulan April 2023, ketika ia tergoda oleh saldo uang perusahaan sebesar Rp.464.518.836,-.

Namun, bukan untuk kepentingan perusahaan, uang itu malah dia jadikan modal untuk bermain judi online, tanpa rasa takut akan konsekuensinya.

BACA JUGA:   Saat Masih Bangun Pondasi Sudah Kami Tegur, Penggugat: Saudara itu Berbohong

Sebagai seorang kasir, Aris seharusnya menjadi penjaga setia keuangan perusahaan. Namun, kunci brankas yang seharusnya menjadi benteng keuangan perusahaan justru digunakan olehnya untuk membuka pintu akses ke dana perusahaan, yang seharusnya tabu untuk disentuh.

Perusahaan pun terkejut ketika mereka menemukan kehilangan uang tunai sebesar Rp.338.011.017,-. Uang itu seharusnya digunakan untuk kepentingan perusahaan, namun Aris telah dengan gegabah mengambil dan mengalihkan uang tersebut untuk kepentingan pribadinya, yaitu judi online.

Tidak hanya kerugian finansial, tetapi reputasi perusahaan pun tercoreng oleh perbuatan Aris. Kesalahan yang merugikan perusahaan tersebut menjadi catatan hitam yang tidak akan pernah terhapus dari sejarah perusahaan tersebut.

BACA JUGA:   Beredar Video Klarifikasi Massa yang Ada di Perkebunan Pelantaran Menegaskan Mereka Bukan Preman

Dalam agenda penuntutan tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Lamandau, Topan Afandi mengatakan, perbuatan Aris dihadapkan pada tuntutan hukum sesuai Pasal 374 KUHP, dan dijatuhi vonis penjara selama 2 tahun.

Tentunya menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan untuk lebih ketat dalam menjaga keuangan dan integritas karyawan, serta menjadi cermin bagi individu bahwa keputusan gegabah tidak akan pernah membawa kebaikan dalam jangka panjang. (Andre)