Pangan Murah di Kotim, Komoditi yang di Jual Hasil Produksi Petani

NARDI/BERITA SAMPIT- Wakil Bupati Kotim Irawati saat sambutan pembukaan Gerakan Pangan Murah di Taman Kota Sampit.

SAMPIT – Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati menyampaikan untuk mendukung sektor hilir atau pemasaran hasil pertanian, pemerintah memberikan dukungan melalui kegiatan pasar murah.

“Dimana komoditas yang dijual pada pasar murah atau gerakan pangan murah ini langsung disediakan oleh petani maupun pembudidaya ikan,” kata Irawati dalam kegiatan Pangan Murah di Taman Kota Sampit, Senin 1 April 2024.

Pemkab Kotim mendukung pengembangan dan peningkatan produksi, pemerintah selalu memperhatikan para petani dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana melalui kelompok tani dalam rangka penyediaan pangan mengutamakan hasil produksi pertanian setempat.

Inflasi kota Sampit pada Februari 2024 sebesar 0.08 persen menempati peringkat 70 kota inflasi dengan nilai inflasi tahun ke tahun sebesar 4,18 persen.

BACA JUGA:   Polisi Jaring Sejumlah Kendaraan Diduga Terlibat Balap Liar di Sampit

Sedangkan pada Mei 2023 inflasi sebesar 0,37 persen menempati urutan ke 22 kota inflasi dengan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,6 persen.

“Menjelang Idul Fitri sebagian besar harga bahan pokok cukup stabil, tetapi yang perlu mendapat perhatian adalah kenaikan beras yang selama beberapa bulan ini menjadi penyumbang inflasi,” ungkapnya.

Ia menyebutkan komoditas yang menyumbangkan angka inflasi di Mei 2023 lalu antara lain daging ayam ras, kangkung, bayam, semangka, bawang putih, ikan tongkol, ambu-ambu, ketimun, beras, kacang panjang dan ikan selar.

Salah satu upaya yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan Kotim dalam pengendalian inflasi adalah dengan melaksanan pasar murah secara rutin di kelurahan-kelurahan dan kecamatan.

BACA JUGA:   Garong Sawit Disuplai Sabu oleh Pengedar

“Sampai dengan bulan Maret 2024 telah dilaksanakan sebanyak 10 kali dan akan terus dilaksanakan sampai akhir tahun,” ungkapnya.

Kemudian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Kotim telah menyusun peta keamanan dan kerentanan pangan atau FSVA (food security and vulnerability atlas) dimana dapat digunakan sebagai bahan kebijakan daerah untuk penanganan daerah rawan pangan.

Intervensi yang dapat dilaksanakan untuk penanganan rawan pangan adalah dengan menyalurkan cadangan pangan pemerintah daerah.

Kotim melalui Dinas PKP telah memiliki cadangan pangan sebesar 42 ton dan siap disalurkan untuk keadaan darurat maupun daerah rawan pangan. (Nardi)