Stok Obat Menipis, Batuk dan Gatal-Gatal Paling Banyak Dikeluhkan Korban Banjir di Seruyan

AHMAD/BERITA SAMPIT - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan, Mahdiniansyah menyebut jumlah tenaga kesehatan diturunkan untuk menangani kondisi kesehatan warga korban banjir, saat ini dinilai masih minim jika dibandingkan dengan jumlah para korban banjir yang tersebar dibeberapa kecamatan di Kabupaten Seruyan.

KUALA PEMBUANG – Batuk dan gatal-gatal masih paling banyak dikeluhkan oleh warga korban banjir di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng). Rabu 16 September 2020.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan, Mahdiniansyah menyebut bahwa kondisi kesehatan masyarakat secara umum masih cukup baik, pasalnya hingga saat ini tidak ada keluhan penyakit selain dari batuk dan gatal-gatal.

“Secara umum kondisi kesehatan masyarakat kita cukup baik, dengan adanya banjir ini ada penyakit-penyakit tertentu saja, seperti gatal-gatal, batuk dan demam ringan, sementara ini sudah ada obat-obatan yang kita berikan untuk pelayanan dasar pada penyakit yang ringan saja,” jelas Mahdiniansyah.

BACA JUGA:   Berdiri Tahun 1961 dengan Modal Dasar Rp10 Juta, Bank Kalteng Sekarang Berhasil Menumbuhkan Aset Sampai Rp15,19 Triliun (Bagian 01)

Meskipun demikian, lanjut Mahdiniansyah, kalaupun ada kondisi penyakit yang tidak mungkin dilakukan pengobatan di posko maka akan diberikan rujukan ke rumah sakit terdekat.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa ketersediaan obat-obatan untuk sejumlah penyakit mulai menipis, Mahdiniansyah khawatir kunjungan pengungsi untuk berobat bertambah sementara obat-obatan menipis.

Sementara itu, obat-obatan yang kurang yaitu untuk jenis penyakit seperti gatal-gatal, batuk dan demam.

BACA JUGA:   Kedaulatan Pangan Harus Dimulai Dari Swasembada Pangan

“Sampai saat ini obat-obatan kita sudah mulai menipis terutama yang terkait dengan gatal dan batuk itu, tetapi dalam waktu dekat kita akan menyampaikan kebutuhan obat tersebut pada pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sementara itu obatan-obatan lainnya masih tersedia,” terang Mahdiniansyah. (ASY)