Tarian Dayak Memukau, Suguhan Perpisahan Peserta Workshop Konservasi Meranti Borneo

PANGKALAN BUN – Acara penutupan kegiatan Workshop on Conservation of Dipterocarpaceae in Borneo, Kamis malam (12/9/2019) di Hotel Kecububg Pangkalan Bun ditutup dengan hiburan tarian Dayak. Aksi para penari ini membuat para peserta workshop dari Canada, Malaysia, Brunai sangat kagum dan terpukau.

“Tarian adat suku Dayak di Kalimantan termasuk yang dipentaskan di malam perpisahaan dengan para peserta, memang yang paling disukai oleh Ibu Birute,dan saat disuguhkan kepada para peserta workshop mereka kagum,”kata Dorprawanti Siburian,SH Manager Kampanye Orangutan dari OFI, Jumat (13/9/2019).

BACA JUGA:   Celoteh Pedagang Nasi dan Bubur Sum-Sum: Harga Beras Kalau Sudah Naik Tidak Bakalan Turun Lagi

Menurut Dorprawanti, semua peserta setelah acara diskusi, diajak ke lahan yang terdapat berbagai jenis tanaman di belakang kantor Herbarium milik OFI di Desa Pasir Panjang.

“Ribuan bibit pohon yang ditanam di lokasi Herbarium, bukan hanya bibit pohon keras tapi banyak pula bibit buah-buahan nasional, seperti Mangga,”ujar Dorprawanti.

Lanjut Dorprawanti, rombongan peserta workshop kemudian diajak berkunjung ke lokasi Camp Leakey, didampingi Kepala Balai TNTP Kabupaten Kobar Helmy.

BACA JUGA:   Launching Rekam Medik Elektronik RSSI Pangkalan Bun Diwarnai Buka Puasa Bersama

“Sejumlah pakar ilmu konservasi seperti dari Botanic Gardens Conservation International (BGCI), Southeast Asia Botanic Gardens Network (SEABG), serta National Geographic dan peserta dari Univercity Bogor dan Pontianak, selama digelarnya acara workshop mereka sangat puas dan senang,“ujar Dorprawanti. (man/beritasampit.co.id).