SAMPIT – Zam’an, SE (47) seorang pengusaha di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah memantapkan diri untuk mendaftar sebagai bakal calon bupati Kotim 2020-2025 mendatang.
Ia bersama para pendukungnya mendaftarkan diri di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), pada Sabtu (28/9/2019) pagi.
Pria kelahiran 4 Mei 1972 itu terkenal aktif di berbagai organisasi. Dan tentu telah berhasil dalam membangun bisnisnya.
Meski Zam’an adalah kader partai Golkar, namun ia yakin PDIP adalah partai yang memiliki konsep politik yang tidak jauh berbeda dengan partainya.
“Sebagaimana diketahui, saya adalah salah satu unsur wakil ketua di partai golkar. Saya melihat bahwa di Kotim khususnya hasil pemilu kemarin di legislatif itu tidak ada satupun partai yang mampu mengusung penuh kuota untuk calon bupati dan wakil bupati mendatang,” kata Zam’an
Sehingga, menurut Zam’an partai-partai ini harus berkoalisi. Ia menuturkan bahwa ini adalah sebuah etika yang mestinya kita pamit terlebih dahulu sebelum berkoalisi.
“Kebetulan PDIP membuka diri untuk pendaftaran pencalonan, baik kepada kader internal maupun eksternal. Dan disambut hangat oleh teman-teman di pengurus PDIP, sehingga saya pikir ini adalah sebuah kesempatan karena siapa tahu ke depan partai Golkar dan PDIP bisa berkoalisi,” tegasnya
Bukan tanpa alasan, menurut Zam’an Golkar dan PDIP adalah peraih suara terbanyak pada pemilu lalu. Sehingga tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi mengusung pasangan calon bupati dan wakil di pilkada mendatang.
Dia juga beralasan memilih PDIP karena partai pertama yang memberikan kesempatan yang lebih awal terhadap pendaftaran pencalonan.
“Saya pikir juga PDIP memiliki jaringan yang besar sama seperti partai kami. Dan secara nasional juga partai kami berkoalisi, kita juga basis dari partai nasionalis,” ungkap Zam’an
Menurutnya, Kotim masih banyak hal-hal yang perlu ditingkatkan terutama infrastruktur yang telah dibangun oleh Supian Hadi. Kedepan selain itu, dalam perekonomian perlu di dorong pengembangan UMKM untuk mengangkat ekonomi masyarakat.
“Untuk itu kita perlu mendorong sektor-sektor ekonomi agar angka pengangguran bisa kita tekan. Kemudian memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal dari sektor pertanian dan perkebunan yang berbasiskan masyarakat” demikiannya
(jmy/beritasampit.co.id)
