Kematian Buaya di Sungai Mentaya Sampit Akibat Manusia, Ini Buktinya?

EVAKUASI : IST/BS - Bangkai buaya dalam air saat dilakukan proses penguburan

Editor : Maulana Kawit

SAMPIT – Dugaan kematian seekor buaya di Sungai Dusun Belanti, Desa Bengkoang Makmur, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pada Hari Selasa 22 Oktober 2019 lalu karena adanya luka sayatan benda tajam.

”Penyebabnya sulit diselidiki karena bangkai sudah sangat busuk. Yang terlihat ada 1 luka bekas sayatan benda tajam di bagian kaki belakang sebelah kiri, dan di duga kuat, ada luka parah di bagian kepala. Makanya, bagian kepala dulu yang membusuk karena saat ditemukan kemarin, bagian kepala sudah terlihat tengkorak kepalanya,” jelas Muriansyah, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), pos Sampit. Kamis, 24/10/2019.

BACA JUGA:   Empat Sekawan Gelapkan Sawit Perusahaan Kompak Masuk Bui

Bangkai buaya itu sendiri memiliki panjang 2,5 meter dan diperkirakan telah meninggal sekitar 5 sampai 7 hari.

Dikatakan Muriansyah, penyebab buaya itu mati bukan karena melakukan perkelahian. Tapi luka yang membuatnya meninggal penyebabnya karena manusia, hal itu dibuktikan dengan adanya bekas sayatan benda tajam.

“Bangkai buaya sudah kami evakuasi ke luar dari dalam air, dan dikuburkan jauh dari pemukiman warga,” tutup Kepala BKSDA Pos Sampit ini.

BACA JUGA:   Duduki Lahan Bawa Sajam Hingga Lakukan Pemanenan, Kuasa Hukum: Kuasai Lokasi Atas Surat Tugas Pengacara, Itu Tidak Dibenarkan!

(im/beritasampit)