PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran dalam pidato sambutan pelantikan dan pengukuhan Kerukunan Warga Ot Danum (KWOD) Rabu, 12 Februari 2020 di aula kantor Gubernur Kalteng menyelipkan kisah hidup keluarganya dahulu.
“Keluarga saya dulu berjibaku dengan kemiskinan, yang kami makan ubi dan ketela. Rumah kami dibilang desa bukan juga, seperti hutan. Kami juga jalan kaki berkilo-kilo,” kata Sugianto mengenang masa lalunya.
Dalam pidatonya berkisar hingga empat puluh menit itu Sugianto juga menuturkan pernah menginap di berbagai umat beragama yang berbeda, diantaranya Muslim, Nasrani, dan Kaharingan. Namun, ungkapnya, ia diterima dengan sangat baik, ia diberi makan dan disambut dengan baik.
Ia juga menjelaskan, bahwa dalam politik jangan mencampurkan agama, “Agama urusan pribadi kita antara Tuhan. Dalam membangun Kalimantan Tengah urusan bersama, bukan agama tertentu. Mari kita rawat kebersamaan ini,” katanya.
Lebih lanjut ia menegaskan dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama membangun Kalteng menuju masyarakat yang sejahtera dan menikmati keadilan.
(Gby/beritasampit.co.id)