PALANGKA RAYA – Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya, Fran Nandoe tidak membenarkan terkait adanya ‘isu miring’ atas kehadiran sejumlah mahasiswa pada acara silaturahmi Gubernur Kalteng di Kotawaringin Barat (Kobar) pada 15-17 Februari 2020 kemarin.
“Kehadiran dari DEMA, BEM dan HIMA murni karena kita diundang atas nama lembaga kita dan oleh pemimpin daerah kita,” tegasnya, Selasa 18 Februari 2020.
Disampaikannya, dalam agenda silaturahmi tersebut bukan saja mahasiswa yang diundang tapi seluruh elemen masyarakat juga hadir dalam agenda tersebut, “Bukan hanya mahasiswa yang diundang, tapi seluruh tokoh masyarakat, adat, agama, perguruan tinggi bahkan pejabat daerah juga ada,” lanjutnya menegaskan.
Sehingga menurut Fran, pertemuan tersebut dinilai sangat tepat bagi pemuda untuk menyampaikan kritikan dan masukan untuk pembangunan daerah Kalteng kedepan. Ia bahkan menolak jika ada yang memanfaatkan pertemuan itu untuk kepentingan politik semata.
“Kami sebagai mahasiswa tetap menjaga marwah dan idealisme yang kami miliki,” tegasnya.
Selain itu, ia atas nama organisasi yang dipimpinnya, menyatakan bahwa dalam Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Kalteng 2020 ini, pihaknya tidak memihak kepada bakal calon Gubernur manapun, “Dan kami tidak ingin ada beranggapan jika kehadiran kami kemarin sebagai bentuk dukungan kepada petahana,” ujarnya.
Sementar itu, pihaknya menyatakan mendukung semua putra dan putri terbaik bangsa yang akan maju saat kontestasi Pilkada pada September 2020 mendatang, “Kami yang hadir saat pertemuan itu sifatnya netral. Tidak memihak ataupun mendukung, tapi kami siap mengawal”, tutupnya.
(Ars/beritasampit.co.id)
