PALANGKA RAYA-Peluang bakal calon (Bacalon) Wakil Gubernur Kalteng, Habib H. Said Ismail berpasangan kembali dengan Bacalon Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran nampaknya kecil kemungkinan bisa terjadi. Pasangan petahana yang dikenal dengan SOHIB (Sugianto-Habib) inipun terancam tak bisa melanjutkan dua periode.
Pasalnya, pernyataan terbuka dari para petinggi Partai Golkar mensyaratkan, apabila H Sugianto Sabran yang notabene adalah Kader PDI Perjuangan diusung dari partai berlambang pohon beringin itu, maka Bacalon Wakil Gubernur dipilih dari kader Golkar.
Pernyataan terbuka dari Maman Abdurrahman, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP Partai Golkar menyebutkan, dukungan Partai Golkar kepada calon petahana belum final. Karena pihaknya mengajukan syarat calon Wakil Gubernurnya harus dari kader Golkar.
Sebangun sekata dengan pernyataan
Ketua Bapilu DPP Partai Golkar, Ketua Dewan Pembina DPD Partai Golkar Kalteng, Abdul Razak menegaskan kembali, apabila Sugianto Sabran diusung Partai Golkar, maka wakil yang mendamping dari kader Partai Golkar.
“Keingin DPP Golkar, daerahpun iya. Masa kita mati-matian, nomor satu nda nomor dua nda. Kita partai besar, 7 kursi. Wajar keinginan dari kader, kalau tidak nomor satu ya nomor dua,” tegas Razak yang juga Bacalon Gubernur dari Partai Golkar ini, pada Selasa (18/2/2020).
Saat ditanya BeritaSampit, siapa kader paling layak mendampingi Bacalon Gubenur, Sugianto Sabran?. Politisi senior ini menyebutkan beberapa nama kepala daerah dari kader Partai Golkar.
Mereka adalah, Bupati Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri. Bupati Pulang Pisau, Edy Pratowo dan Bupati Gunung Mas, Jaya Semaya Monong. “Kalau Walikota Palangka Raya (Fairid Naparin, red) masih muda, nanti dulu lah. Ada juga kader lain seperti Hj Siti Nafsiah ini,” tukas Razak sambil menunjuk ke arah Siti Nafsiah.
(gra/beritasampit.co.id)
