Palangka Raya dan Sampit Peringkat 13 Besar Inflasi Tertinggi

PALANGKA RAYA-Dari 90 kota pantauan IHK nasional, 73 mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sintang (1,21 persen) dan deflasi tertinggi di Tanjung Pandan (1,20 persen).

“Palangka Raya dan Sampit menempati peringkat ke-13 dan ke-17 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional,” mengutip kalteng.bps.go.id, Senin (2/3/2020).

Menurut BPS Kalteng, inflasi di Palangka Raya (0,63 persen) dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (2,08 persen), perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,78 persen), serta perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,43 persen).

BACA JUGA:   BI Kalteng Siapkan Uang Tunai Rp 1,9 Triliun pada Bulan Ramadhan dan Idulfitri

Sedangkan inflasi di Sampit, Kotawaringin Timur (0,55 persen) juga dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,23 persen), perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,72 persen), dan transportasi (0,32 persen).

“Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi (0,59 persen), diikuti oleh laju inflasi tahun kalender (0,65 persen) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (2,34 persen) yang cukup rendah,” jelas BPS.

BACA JUGA:   Penyusunan Rancangan RKPD Tahun 2025 Menjadi Tolak Ukur Keberhasilan Pembangunan Kalteng

(gra/beritasampit.co.id)