Profesor Perawat dan Pecinta Orangutan dari Amerika Gagal Kembali ke Kobar

MAN/BERITA SAMPIT - Prof Dr Birute Mary Galdikas.

PANGKALAN BUN – Karena wabah virus Corona yang kini mendunia, seorang penyayang Orangutan Prof Dr Birute Marry Galdikas gagal kembali ke Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar). Sebab, sudah tidak ada penerbangan dari Amerika ke beberapa negara di Asia, termasuk ke Indonesia.

”Ya itulah gara-gara virus Corona Ibu Birute sampai sekarang terpaksa masih di Amerika,” kata Dorprawati Siburian, SH Direktur Kampanye Orangutan dari OFI saat dikonfirmasi beritasampit.co.id melalui selulernya Kamis, 5 Maret 2020.

Dorprawati, mengatakan, Prof Dr Birute saat menjelang Hari Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 sudah terbang ke Amerika, “Rencana beliau akan kembali ke Pangkalan Bun, pertengahan bulan February 2020, tapi sampai sekarang belum ada kabar lagi kapan beliau resminya kembali ke Pangkalan Bun,” ujarnya.

BACA JUGA:   Menjelang Lonjakan Mudik Lebaran 2024, PT. Dharma Lautan Utama Kumai Siapkan 4 Armada Kapal

Menurut Dorprawati, dengan gagalnya Birute kembali ke Pangkalan Bun, semua pekerjaan dan aktivitas kegiatan yang berhubungan dengan Orangutan tetap lancar, tidak ada kendala.

“Beliau, setiap saat terus memantau kesemua stafnya melalui hubungan telephon HP International, jadi walaupun beliau belum kembali ke Pangkalan Bun semua kegiatan dan aktivitas untuk mengurus Orangutan lancar-lancar saja,” ungkap Dorprawati.

BACA JUGA:   Kapolres Kobar Hadiri Launching Rute Baru Maskapai Batik Air

Prof Dr Birute Mary Galdikas yang sekarang usianya sudah senja sekitar 74 tahun, sejak tahun 1971 telah berhasil merehabilitasi Orangutan dihabitatnya di Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP).

Diusia tuanya semangat Birute, untuk merawat dan mencintai Orangutan tak pernah putus ditengah jalan. Sehingga, Orangutan yang nyaris punah di dunia kini semakin lestari hidup menjadi koloni terbesar di dunia, yaitu di hutan TNTP Kabupaten Kobar. (Man/beritasampit.co.id).