PANGKALAN BUN – Perjuangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) rekrutmen calon anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di desa terpencil bahkan terilosir harus menyusur sungai menggunakan perahu jenis kelotok.
”Kami dan semua komisioner menggunakan perahu kelotok menyusur sungai, turun ke desa terpencil yang sangat jauh ke Kota Pangkalan Bun. Tujuannya kami memberikan prioritas khusus bagi calon anggota PPS,” Ketua KPU Kabupaten Kobar, Chaidir dikonfirmasi beritasampit.co.id. Jumat 6 Maret 2020
Menurut Chaidir, dari 94 Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Kobar, hanya 2 kecamatan yang lokasinya desanya sangat jauh. Kecamatan Kumai 2 Desa dan Teluk Pulai yang harus lewat sungai dan laut dan Desa Bedaun lewat sungai.
“Kalau di Kecamatan Atur Utara, hampir semua desanya jauh-jauh dan besok Sabtu kami akan ke Kecamatan Aruta,” ujar Chaidir.
Lanjut Chaidir, pihaknya mengunjungi desa-desa terpencil sekaligus menggelar test tertulis, wawancara dan dialog.
“Untuk mengejar waktu, kami memprioritaskan lagsung datang kedesanya terpencil dan hari itu juga langsung menggelar tes,” imbuh Chaidir.
Dijelaskannya, semua materi sama seperti pelaksanaan tes kepada 581 peserta calon anggota PPS yang kemarin digelar di Aula Kecamatan Kumai.
”Peserta calon anggota PPS dari desa terpencil, yang telah dites lebih dari 10 orang, bahkan untuk Kecamatan Aruta lebih dari 100 orang rencana kegiatan tesnya di Aula Kecamatan Aruta,” ungkap Chaidir.
(Man/beritasampit.co.id).
