PANGKALAN BUN – 63 Jemaah umrah asal Kotawaringin Barat (Kobar) pada Minggu 8 Maret 2020 kembali ke Indonesia. Salah satu Jemaah sempat masuk ke ruang isolasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun untuk dilakukan pemeriksaan, karena ditemukan menderita bantul dan pilek.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar Achmad Rois, saat ditemui di ruangannya, Jumat 13 Maret 2020 menjelaskan, bahwa satu orang yang dirawat tersebut bukan suspek virus Corona.
“Bahwa yang di RSUD Sultan Imanuddin itu bukan suspek dan bukan ODP, yang artinya bahwa orang itu bukan orang yang terduga/terjangkit Corona Virus, dan bukan juga orang yang dalam perawatan atau pemantauan,” jelasnya
Kata dia, apabila terjadi demam, WNI yang baru bepergian keluar negeri wajib melaporkan, memeriksakan kesehatannya. Ketentuan standar atas WNI yang baru pulang dari umrah, katanya, harus dilakukan pemantauan kondisi kesehatannya selama 14 hari.
“Ada corona virus atau tidak, standarnya seperti itu, Jemaah harus dipantau kesehatannya, misalnya Jemaah umroh kembali ke kotanya, mereka memegang kartu kewaspadaan kesehatan, kartu itu diserahkan ke Puskesmas untuk dikontrol,” jelasnnya lagi.
Satu orang Jemaah tersebut batuk pilek yang dialaminya memang bawaan dari umrah, meskipun bukan ODP, RSUD dan Dinkes tetap waspada, “Satu Jemaah itu kondisinya sudah membaik, sudah tidak di ruangan isolasi, tetapi belum dipulangkan,” ungkap Achmad Rois.
Dari hasil evaluasi pneumonia tidak ditemukan adanya pneumonia, dan tidak ada kriteria corona virus, dan sampai saat ini Saudi Arabia tidak dinyatakan daerah terjangkit. (Risa/beritasampit.co.id).
