Dinkes Kalteng Apresiasi Polri dalam Mengungkap Pelaku Pencurian Masker

Hardi /BERITA SAMPIT- dr Suyuti Syamsul

PALANGKA RAYA – Gudang Perbekalan Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng baru saja di bobol oleh pelaku pencurian yang ternyata merupakan honorer tenaga kesehatan di Dinkes Kalteng.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr Suyuti Syamsul memberika apresiasi kepada Polri yang sudah menangkap pelaku tersebut kurang dari 24 jam.

“Masker yang dicuri oleh pelaku merupakan masker bedah, yang memang rencananya diperuntukan untuk tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan baik dalam rangka penanganan covid-19, atau pelayanan kesehatan lainnya. Masker tersebut merupakan stok penyangga yang disimpan di Gudang Farmasi Dinkes Kalteng, yang dimaksudkan untuk buat jaga-jaga ketika terjadi krisis perbekalan farmasi,” terang Sayuti. Minggu, 12 April 2020.

BACA JUGA:   Bawaslu Kapuas Nyatakan Sejumlah TPS Diduga Lakukan Pelanggaran Administratif Pemilu

Suyuti mengatakan sesuai dengan ketentuan Dinas Kesehatan Provinsi khususnya Gudang Perbekalan Farmasi Provinsi Kalteng, itu memang memiliki tanggung jawab untuk memelihara stok penyangga pada jumlah yang optimum.

Jadi jika ada yang dikeluarkan misalnya untuk dibagikan kepada rumah sakit atau dinas kesehatan kabupaten dan kota, maka segera harus diadakan pengadaan baik melalui donasi, bantuan, permintaan ke pemerintah pusat atau pembelian sendiri, itu untuk kembali mencukupkannya kepada angka optimum.

Hal itu dilakukan, jika terjadi kekosongan pada institusi layanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas maupun dinas kesehatan. Apabila tidak punya cadangan maka akan membahayakan pelayanan pasien. Sehingga Dinkes Provinsi diminta dan berkewajiban menjaga stok penyangga yang jumlahnya optimum.

BACA JUGA:   Partai Demokrat Mampu Mempertahankan Waket di DPRD Provinsi Kalteng

Dirinya memprediksi apabila terjadi kelangkaan diseluruh Indonesia stok tersebut akan bertahan selama 2 minggu. Mengenai angka 6.000 tersebut, Suyuti mengatakan tidak banyak untuk masker medis, karena masker tersebut apabila habis dipakai maka harus segera di buang dan dimusnahkan.

“Jumlah tenaga medis kita di Kalimantan Tengah ini berjumlah 10.000 orang, kalau dibagi pun tidak akan mencukupi pemakaian satu hari. Sehingga kita akan menggunakan skala prioritas, yang dilihat berdasarkan siapa saja yang terlibat langsung dalam penangan covid-19 dan kasus emergensi. Sehingga hal tersebut menjadi pertimbangan yang akan kita utamakan ketika akan dilakukan pendistribusian,” ucapnya.

(Hardi/beritasampit.co.id)