Diduga Ini Penyebab Terbakarnya Pasar H Umar Hasyim Samuda

JADI ARANG : IST/BERITA SAMPIT - Salah satu toko dilantai 2 Pasar H Umar Hasyim Samuda yang terbakar dan terlihat sudah jadi arang.

SAMPIT – Penyebab terbakarnya salah satu toko lantai 2 di Pasar H Umar Hasyim Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), diduga akibat puntung rokok.

“Kalau korsleting itu tidak mungkin, sebab pada saat itu aliran listrik tetap nyala,” kata Rusli, salah seorang warga disekitar pasar ketika dikonfirmasi  beritasampit.co.id melalui sambungan seluler, Selasa 14 April 2020.

Dia menduga terjadinya kebakaran awalnya di dalam bak sampah. Sebab, pada saat itu terdapat tumpukan sampah sementara sebelum diangkut oleh petugas kebersihan pasar.

“Kemungkinan disebabkan puntung rokok karena didekat toko kosong itu ada tumpukan sampah yang belum diangkut petugas,” ucapnya.

BACA JUGA:   IGTKI Kotim Bagikan Takjil ke Masyarakat di Jalan A Yani Sampit

Seandainya korsleting, lanjutnya, secara otomatis api akan cepat menjalar ke bangunan toko lainnya. Sedangkan faktanya yang terbakar hanya satu toko, itupun toko dalam keadaan kosong.

“Itu hanya dugaan sementara saja, untuk lebih akurat hasilnya nanti kami serahkan kepada ahlinya,” tutupnya.

Berita sebelumnya, terjadinya kebakaran diperkirakan pukul 16.30 WIB. Para pedagang dikagetkan dilantai 2 pasar terlihat ada asap tebal. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata satu toko kosong sudah dilalap si jago merah.

Para pedagang itupun terlihat panik, ada yang berupaya menyelamatkan dagangannya masing-masing dan ada juga berupaya memadamkan api menggunakan alat seadanya. Sebab, pemadam pasar sudah lama tidak berfungsi.

“Untungnya, pada saat kejadian masih banyak pedagang yang belum menutup tokonya,” kata Rusli, salah seorang warga yang ada disekitar pasar, Selasa 14 April 2020.

BACA JUGA:   Panen Massal di PT AKPL, Warga Bermalam Hingga Buka Warung di Lokasi

Dia menuturkan, yang terbakar itu hanya sebuah toko kosong sehingga, dianggap tidak ada kerugian bagi para pedagang.

“Pedagang hanya panik karena takut api menjalar dan lebih besar. Untungnya, api bisa dijinakan sehingga tidak sempat membesar dan menjalar ke toko lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, dinas terkait telah mengerahkan dua armada pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan api. Selain itu, ada satu armada dari PMI Kotim juga dikerahkan untuk antisipasi ada korban pada saat peristiwa yang sempat menghebohkan pedagang pasar dan warga Samuda.(ifin/beritasampit.co.id)