SUKAMARA – Sebanyak 20 orang penjahit diberdayakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Sukamara untuk membuat masker kain, dalam upaya menngkis penyebaran virus Covid-19 yang saat ini tengah mewabah diseluruh wilayah Indonesia.
Kepala Disperpusip Sukamara, Karyono mengatakan bahwa para penjahit tersebut sebelumnya telah mengikuti pelatihan dan pembinaan yang digelar oleh dinas tersebut.
“Sebelumnya ada 40 orang yang mengikuti pelatihan dan pembinaan namun sekarang tinggal 20 orang yang tergabung dalam komunitas menjahit Disperpusip Sukamara dan ingin berbuat untuk masyarakat dalam situasi pandemi corona saat ini,” jelas Karyono, Kamis (16/4/2020).
“Karena itu kita fasilitasi mereka, lima orang dapat menjahit masker di Kantor dan sisanya menjahit di rumah, kita juga siapkan bahan kainnya, dimana satu meter kain bisa diolah menjadi 10 lembar masker,” terang Karyono.
Menurut Karyono, pihaknya saat ini hanya menyediakan 5 buah mesin jahit untuk memproduksi masker kain, sementara penjahit yang memiliki mesin pribadi dapat mengerjakan masker di rumah masing-masing.
“Kita sebelumnya melakukan pengadaan mesin jahit, hanya terbatas lima unit, untuk lima penjahit yang bisa datang ke kantor Disperpusip setiap sore, sementara yang lain bisa mengerjakan masker di rumah,” terang Karyono.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sukamara memberdayakan ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam komunitas menjahit untuk membuat masker kain dengan target awal 500 masker.
Masker tersebut nantinya akan dibagikan secara gratis ke masyarakat yang membutuhkan mengingat saat ini harga masker cukup mahal dan sulit didapat. (enn/beritasampit.co.id)
