KUALA PEMBUANG – Selama pandemi Covid-19 ini, sekolah-sekolah banyak menerapkan pendidikan jarak jauh, dimana interaksi antara guru dan murid dilakukan melalui internet atau daring.
Belakangan pembelajaran melalui daring ini banyak dikeluhkan oleh orang tua murid, khususnya ibu dari para siswa, dimana keluhan sebagian besar terkait mahalnya biaya untuk membeli paket internet dan lainnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) merespon terkait kondisi dunia pendidikan yang ada di kabupaten berjuluk Bumi Gawi Hatantiring selama masa pandemi Covid-19 telah mengambil kebijakan terkait teknis pelaksanaan proses belajar mengajar yang ada di sekolah.
Kepala Disdik Seruyan Masrohim menyebut, bagi kecamatan atau wilayah yang masuk di zona hijau sudah dapat melakukan sekolah tatap muka.
Akan tetapi, tentu ada syarat atau teknis yang perlu dipersiapkan sebelum sekolah menerapkan proses belajar dengan tatap muka tersebut dan yang paling utama adalah selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Ada pasti, yang jelas itu adalah protokol kesehatan dan kami nanti akan memantau sekolah-sekolah yang sudah menerapkan sekolah tatap muka untuk memastikan protokol kesehatannya betul-betul diterapkan,” kata Masrohim belum lama ini.
Ia menjelaskan, hal tersebut meliputi tempat cuci tangan, memakai masker, pengukur suhu tubuh, menjaga jarak dan lain sebagainya. Semnetara pelaksanaan proses belajar mengajar di ruangan akan berlangsung sebanyak 50 persen dari jumlah murid di setiap kelas yang ada.
“Jadi misalkan dalam satu ruangan itu siswanya ada 30 maka akan dibagi dua jadi hanya 15 siswa dalam ruangan, dan jadwalnya pun sudah dibagi,” pungkasnya.
(ASY/beritasampit.co.id)
