SUKAMARA – Kapolres Sukamara AKBP I Gede Putu Dedy Ujiana mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus melakukan pemantauan terhadap munculnya titik panas atau hotspot di wilayah Bumi Gawi Barinjam.
Pemantauan dilakukan agar pihaknya dapat mengantisipasi terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) khususnya di wilayah rawan karhutla.
“Pada tahun ini sudah ada 2 titik hotspot yang muncul, ini terjadi pada bulan Januari,” kata Putu Dedy, Senin 15 Februari 2021.
Putu Dedy menjelaskan jika pada tahun 2020 lalu jumlah titik panas mencapai 170 hotspot hingga pihaknya berharap tahun ini dapat turun dan tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Kalau dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 780 hotspot tahun 2020 sebenarnya turun menjadi 170 titik panas saja dan semoga tahun ini juga turun lagi,” ucap Putu Dedy.
“Semoga cuaca juga membantu agar dapat menurunkan titik panas seperti tahun 2020 kemarin,” lanjut Putu Dedy.
Putu Dedy menerangkan jika saat ini cuaca cenderung panas, namun kebakaran masih bisa di atasi dengan terus memberikan imbauan kepada masyarakat terkait larangan membakar hutan dan lahan.
“Kita juga melihat data dari BMKG, Bulan Maret sudah ada perubahan cuaca, ada intensitas hujan di kategori menengah mengarah ke tinggi. Karena sebelumnya hujan yang turun masih intensitas rendah,” jelasnya.
Putu Dedy berharap, karena saat ini dalam kondisi cuaca yang panas, bencana kebakaran bisa diminimalisir dengan berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh pihaknya. (enn/beritasampit.co.id).