H-10 Ramadan, Harga Cabai Rawit di Sampit Masih Tinggi

SAMPIT – Harga cabai rawit 10 hari jelang bulan suci Ramadan 1442 Hijriah masih tinggi di sejumlah pasar tradisional di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Meski adanya penurunan, untuk cabai rawit merah harganya masih dikisaran Rp100.000-Rp120.000 per kilogram (kg), di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit.

Aisyah (32), warga Ketapang, mengaku baru saja membeli cabai rawit merah yang dihargai Rp.110.000 perkilogramnya.

“Untuk persediaan, takut harganya naik lagi lagi. Biasanya awal puasa semua bahan harganya naik. Mumpung harganya sedikit turun, ya kita beli sekalian banyak,” ujar Aisyah saat ditemui saat berbelanja di pasar yang berada di Jalan Iskandar Sampit ini, Minggu 4 April 2021.

BACA JUGA:   Polisi Selidiki Penemuan Mayat Bayi Mengapung di Sungai Mentaya

Dia berharap, pemerintah bisa mengendalikan harga bahan kebutuhan pokok, karena dikhawatirkan harganya semakin naik saat ramadan, terlebih beberapa sentra pemasok cabai di Kotim dan luar daerah seperti pulau jawa banyak yang panen raya.

“Kabarnya petani cabai sudah banyak yang panen, tapi kok harganya masih mahal ya. Seharusnya kalo banyak yang panen harganya turun. Tapi ini tetap saja mahal ,” harap karyawati sebuah perusahaan swasta ini penuh harap.

Dari pantauan , untuk jenis cabai lainnya.seperti cabai keriting, cabai merah kering, cabai hijau, jika dirata-ratakan berada di kisaran 50 ribu hingga 70 ribu per kg.

Sementara, Nana, salah seorang pedagang sayuran di Pasar PPM Sampit, mengungkapkan, meski beberapa daerah sudah memasuki masa panen cabai, tetapi produksi dan distribusinya belum maksimal, membuat penurunan harga untuk komuditas ini tidak terlalu signifikan.

BACA JUGA:   Fajrurahman Sosok yang Patut Diperhitungkan di Pilkada Kotim

Menurutnya, para pedagang juga berharap mendekati ramadan harga dan penjualan sejumlah komoditas seperti cabai bisa kembali normal dan stabil.

“Saat ini harga cabai rawit masih diatas 100 ribu, soalnya kami ambil dari agen sudah mahal dan sebagian pedagang juga masih harus menghabiskan sisa stok ada dengan harga kulakan (ambilan) yang mahal. Ya kemungkinan turun pasti ada karena sudah masuk masa panen, tergantung distribusinya nanti,” ungkap Nana, salah seorang pedagang sayuran di Pasar PPM Sampit.

(jun/beritasampit.co.id)