Bamsoet Terima Buku ‘Menyibak Kebenaran, Drama Hukum, Jejak Langkah dan Gagasan Irman Gusman’

Bamsoet menerima Ketua DPD RI ke-2 Irman Gusman, bersama pengurus KAHMI, di Jakarta, Selasa (27/4/21). (dok: MPR for beritasampit.co.id)

JAKARTA– Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima buku ‘Menyibak Kebenaran. Drama Hukum, Jejak Langkah dan Gagasan Irman Gusman’ yang ditulis Pitan Daslani.

Buku itu berisi laporan pandangan mata seorang wartawan yang menggunakan optik jurnalisme dan hak asasi manusia dalam merangkum berbagai peristiwa dan jejak langkah serta gagasan orisinil dari seorang tokoh yang memegang amanah sebagai Ketua DPD RI ke-2, Irman Gusman.

Buku ke-3 dari serial eksaminasi terhadap putusan perkara Irman Gusman tersebut rencananya akan diluncurkan pada 20 Mei 2021, di Jakarta.

“Para generasi muda, khususnya yang berminat di bidang hukum patut mendalaminya. Sehingga bisa dijadikan sebagai bahan kajian akademik untuk studi kasus dan pembelajaran seputar mekanisme penegakan hukum,” ujar Bamsoet usai menerima Ketua DPD RI ke-2 Irman Gusman, bersama pengurus KAHMI, di Jakarta, Selasa (27/4/21).

BACA JUGA:   Teras Narang: Peran Generasi Muda Penting dalam Mengimplementasikan Nilai Kebangsaan

Para pengurus KAHMI yang hadir antara lain, Sekretaris Jenderal Manimbang Kahariady, Wakil Sekjen KAHMI Sabaruddin, dan para pengurus lainnya seperti Muslikh dan Rudi Gani.

Bamsoet bilang dalam buku tersebut terlihat berbagai kegelisahan Irman Gusman terhadap berbagai upaya penegakan hukum yang seringkali dinilai menyimpang dari asas, norma, prosedur, dan aturan hukum yang berlaku.

Bahkan Irman Gusman sampai menggarisbawahi bahwa di Indonesia masih terjadi perselingkungan antara hukum dan politik. Perselingkuhan itulah yang menurut dirinya membawanya dalam drama spektakuler hingga menjatuhkannya dari kursi Ketua DPD RI.

“Buku ini juga memuat renungan Irman Gusman mengenai berbagai kebijakan negara yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil, sehingga menyebabkan jurang kesenjangan sosial semakin lebar. Buku ini juga menjadi gambaran bahwa sekalipun badannya Irman Gusman berada dalam tahanan, namun pikirannya tetap terbang bebas. Tak heran jika selama dalam tahanan, ia melahirkan banyak ide dan gagasan,” jelas Bamsoet.

BACA JUGA:   Komisi VII DPR Desak Plt Dirjen Minerba Koordinasi Terkait IPR di Kepulauan Bangka Belitung

Bamsoet mengatakan, setelah bebas, sosok Irman Gusman tetap diterima dengan hangat di berbagai kalangan. Ia termasuk tokoh yang mensukseskan pencalonan La Nyalla Mattalitti menjadi Ketua DPR RI. Ia juga menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo – Wakil Presiden KH Maruf Amin. Bahkan juga aktif mengisi webinar yang dilakukan berbagai komunitas.

“Setiap orang punya catatan dan sejarah masa lalunya masing-masing. Terpenting adalah bisa mengambil hikmah. Berbagai hal yang terjadi di masa lalu, adalah pelajaran berharga dalam menghadapi masa depan,” pungkas Bamsoet.

(dis/beritasampit.co.id)