Tekan Covid-19, Kadinkes Kalteng Minta Perkuat Tracing

HARDI/BERITA SAMPIT - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr Suyuti Syamsul.

PALANGKA RAYA – Menyikapi perkembangan pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), dr Suyuti Syamsul mengatakan bahwa masalah terbesar yang dihadapi saat ini adalah angka kematian yang terjadi.

Menyikapi hal tersebut Suyuti menekankan agar daerah-daerah di Provinsi Kalteng khususnya untuk memperkuat pelacakan kontak atau Tracing. Karena, ia menilai dengan memperkuat Tracing maka pihak terkait lebih cepat tahu sehingga lebih cepat dalam tindakan bagi pasien positif Covid-19 untuk ke rumah sakit.

“Jangan kasus-kasus seperti ini karena kita Tracing tidak kuat, orangnya ditemukan karena penyakit atau keluhannya lain masuk rumah sakit itu lalu ketika diperiksa dan hasilnya positif,” ucap Suyuti baru-baru ini.

BACA JUGA:   Nuryakin Berharap Kedepannya PMI Semakin Baik dan Berkontribusi Pada Program Kemanusiaan

Ia menambahkan bahwa dengan tracing yang kuat di daerah-daerah sehingga ketika belum ada gejala pun sudah ketemu. Sehingga dapat dilanjutkan lagi dengan treatment atau perawatan yang cepat dan tepat.

Dirinya berharap dengan dilakukannya hal tersebut maka angka kematian akibat Covid-19 dapat menurun. Sementara itu untuk konfirmasi kasus positif salah satu yang dilakukan untuk mengansipasinya adalah dengan pembatasan akses masuk dari luar daerah ke Kalteng.

BACA JUGA:   Wabup Kotim Terima Kunjungan Pejabat Baru BPJS Ketenagakerjaan Sampit 

Berkaca dari sebelumnya bahwa ketika PPKM dan pembatasan dilakukan maka hasilnya bisa dilihat bahwa konfirmasi kasus positif Covid-19 mengalami penurunan. Meskipun saat ini yang masih menjadi kendala adalah angka kematian.

Oleh karena itu ada beberapa langkah yang menjadi jawaban untuk menekan angka kematian diantaranya fasilitas rumah sakit, ketersediaan tempat perawatan, serta yang paling tepat adalah menemukan pasien Covid-19 melalui Tracing.

“Temukan cepat melalui Tracing sehingga belum sempat berkembang penyakitnya. Itu yang coba kita lakukan dan mudah-mudahan angka kematian dapat menurun,” jelas Suyuti.

(apr/beritasampit.co.id)