Warga Keluhkan Pustu Kiham Batang Tak Punya Tenaga Medis

IST/BERITA SAMPIT - Anggota DPRD Katingan Sugianto saat melakukan reses di Pustu Kiham Batang, Kecamatan Katingan Hulu, Katingan.

KASONGAN – Anggota DPRD Katingan Sugianto menjelaskan ada 3 aspek yang menjadi kebutuhan utama dan harus menjadi perhatian serius pemerintah yakni infrastruktur jalan-jembatan, pendidikan dan kesehatan.

Tiga aspek ini yang dikeluhkan warga saat dirinya melakukan reses di Daerah Dapil III meliputi wilayah Kecamatan Katingan Tengah, Marikit, Sanaman Mantikei, Petak Malai, Katingan Hulu dan Bukit Raya.

“Keluhan masyakat kita soal pendidikan, kesehatan dan infrastruktur jalan dan jembatan di enam kecamatan sangat diproritas di wilayah Utara,” ujar Sugianto dengan beritasampit.co.id. Kamis, 17 Juni 2021.

IST/BERITA SAMPIT – Pustu Kiham Batang tidak terurus.

Politisi PKB ini juga prihatian di aspek kesehatan khususnya di Desa Kiham Batang, Kecamatan Katingan Hulu yang hingga sekarang kekurangan tenaga medis.

BACA JUGA:   718 PPPK Dilantik dan Dikukuhkan, Bupati Katingan Berpesan Ciptakan Suasana Kerja yang Kondusif

Akibatnya warga harus terpaksa ke kecamatan atau desa lainya bila ingin berobat.

“Pustu Kiham Batang tidak ada tenaga medis baik perawat atau pun Bidan dari tahun 2019 sampai sekarang,” katanya.

Ia juga terkejut mendengar pengakuan warga yang mengatakan tak ada satupun tenaga medis di Pustu tersebut.

“Akibat tidak ada tenaga medis. Pustu tutup total. Katanya kalo ada kegiatan Posyandu baru buka. Inikan kasihan masyakat kalo ingin berobat tidak ada tenaga medis. Keluhan ini akan jadi catatan penting bagi saya selama reses,” tambahnya.

BACA JUGA:   Pemkab Katingan Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Secara Daring

Menurut dia, harapan besar dari warga setempat keluhan tenaga medis bisa secepatnya terpenuhi di Desa Kiham Batang.

“Usulan warga berharap dengan saya tahun 2021 ini untuk diperjuangkan tenaga medis paling tidak ada tenaga kontrak,” pintanya.

Disinggung mengenai soal pendidikan, Sugianto mengkaui banyak menerima usulan terkait jumlah guru, kekurangan ruang belajar dan rumah dinas guru.

“Ini sebagai masukan bagi kami DPRD dari Masyarakat, sehingga nanti kami panggil dinas-dinas teknis agar menjadi catatan utama, kebutuhan mendesak, dalam penganggaran berikutnya,” tuntasnya.

(kawit/beritasampit.co.id)