Ivo Dorong Peran PKK Cegah Stunting

IST/BERITA SAMPIT - Ketua TP-PKK Provinsi Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran menjadi narasumber pada pertemuan mitra kerja Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Kalteng.

PALANGKA RAYA – Ketua TP-PKK Provinsi Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran menjadi narasumber pada pertemuan mitra kerja Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Kalteng Tahun 2021. Kegiatan ini dihadiri secara virtual di Aula Serbaguna Istana Isen Mulang, Kamis 15 Juli 2021.

Dalam kesempatan itu Ivo menjelaskan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga (Bangga Kencana) Provinsi Kalteng Tahun 2021 telah berjalan satu semester. Dalam pelaksanaan tersebut perlu dilakukan evaluasi sebagai bahan penyusunan dan percepatan pencapaian rencana kerja di semester 2 tahun 2021 guna optimalisasi sasaran program secara terintegrasi dengan lintas sektor.

Selain percepatan capaian Program Bangga Kencana di semester dua Tahun 2021 di provinsi Kalteng, diperlukan langkah-langkah strategis dengan melibatkan mitra kerja swasta dalam Pencegahan dan Penurunan Stunting melalui CSR.

BACA JUGA:   Tingkatkan Silahturahmi Keluarga Besar RSUD Palangka Raya Gelar Buka Puasa Bersama

Ivo menambahkan tentang peran TP-PKK dalam pencegahan dan penurunan stunting di Provinsi Kalteng. Stunting adalah ketika balita lebih pendek dari standar tinggi badan seumurnya. Hampir 9 juta atau lebih dari 1/3 balita di Indonesia mengalami stanting.

“Stunting disebabkan kekurangan gizi dalam waktu yang lama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Penyebabnya karena kurang gizi pada saat ibu hamil, kurang gizi pada saat masih balita, kurang pengetahuan ibu sebelum, saat, dan setelah melahirkan, tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai, kurang nya akses air bersih dan sanitasi/ kebersihan lingkungan dan kurang pengetahuan ttg makanan bergizi yg berasal dari sumberdaya lokal,” ucapnya.

BACA JUGA:   Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Audiensi dengan Sekda Kalteng

Adapun gejala pasa anak stunting yakni ukuran panjang atau tinggi badannya lebih pendek di bandingkan dengan standart, pertumbuhannya melambat, kemampuan untuk fokus memori pembelajarnnya sangat rendah dan pubertas melambat.

“Peran TP-PKK dalam pencegahan stunting diantaranya melakukan koordinasi lintas sektor, kerjasama pihak terkait, pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan bahan pangan lokal utk pemenuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, meggerakkan kader kelompok dasawisma melalui kunjungan rumah dan membantu tenaga kesehatan dengan penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak,” pungkasnya.

(Hardi/Beritasampit.co.id)