Selama Pandemi Penjualan Hewan Kurban Menurun, Begini Siasat Pengusaha Agar Tak Rugi

ILHAM/BERITA SAMPIT - Sugito salah seorang pengusaha atau pengepul hewan kurban, saat memeriksa sejumlah hewan kurban miliknya yang belum terjual di kandang belakang rumahnya, Kamis 15 Juli 2021.

SAMPIT – Dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh para pengusaha maupun pengepul hewan kurban di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, yang mengaku omzet penjualan mereka pada lebaran Idul Adha tahun 2021 ini anjlok hampir 60 sampai 70 persen.

“Kalau normal setiap jelang lebaran Idul Adha kita mampu menjual sampai 300 ekor. Namun  sejak pandemi menurun, dan tahun ini lebih turun dibandingkan tahun 2020 lalu, dari 120 ekor menjadi 100 ekor. Sama juga pada kambing tahun lalu 100 ekor, saat ini saya berani jual 80 ekor,” kata Sugito, pengepul hewan kurban yang ada di jalan Semekto Sampit, Kamis 15 Juli 2021.

Dia mengungkapkan, dari 100 ekor hewan kurban yang didatangkan, saat ini baru terjual sekitar 75 ekor, dan dirinya memperkirakan sampai mendekati H-1 lebaran maksimal bisa terjual sekitar 90 ekor.

BACA JUGA:   Ribut, Truk Dilarang Masuk SPBU Km8 Tjilik Riwut Gegara Diduga Tak Bayar Pungli

Sementara untuk mensiasati agar tidak merugi, dirinya sengaja menjual hewan kurban yang lebih besar kisaran berat 80 kilogram sampai 230 kilogram.

“Kalau kita menjual sapi ukuran kecil, disaat pandemi ini kemungkinan rugi kalau tidak laku. Sebab sisa hewan yang tak laku bisa kita sembelih sendiri untuk dijual ke pasar. Dengan sapi yang berukuran besar, setidaknya kita masih bisa mendapatkan untung,” paparnya.

Sugito menambahkan, sebagian besar pelanggannya dari pihak perusahaan perkebunan sawit, namun dengan kembali diperketat penerapan PPKM serta pergerakan dari karyawan perusahaan juga dibatasi, menambah menurunnya omzet penjualannya.

“Biasanya kalau dari perusahaan mereka mengambil minimal 10 ekor, sekarang hampir tidak ada. Mungkin bukan hanya saya sendiri merasakan, pengusaha atau pengepul lain juga pasti merasakan hal yang serupa, penjualan hewan kurban mereka turut turun,” ujarnya.

Saat ini sudah mendekati H-5 lebaran Idul Adha, sisa sapi kurban yang ada di kandang miliknya sekitar 25 ekor. Meski demikian dirinya tetap komitmen menjual dengan harga yang standar sesuai dengan ukuran berat hewan yang dijualnya.

BACA JUGA:   Kakek Tega Cabuli Bocah Tetangganya

Untuk sapi dengan berat 70-80 kilogram dijual sekitar Rp 17 juta, kemudian yang berukuran 100 -120 kilogram lebih dijual dengan kisaran harga Rp 23 juta sampai Rp 25 juta, dan yang berukuran berat lebih besar 130 -140 kilogram dibandrol dengan harga Rp 27 juta.

Kemudian untuk sapi jenis limosin yang berukuran lebih besar dengan kisaran harga 200-230 kilogram, dirinya menjual dengan harga Rp 37 juta sampai Rp 40 juta per ekor.

Demikian juga pada harga hewan kurban jenis kambing, yang berukuran sedang, dijual dengan harga Rp 3 juta, sedangkan yang paling besar dibandrol Rp 4,5 juta per ekor. (Cha/beritasampit.co.id).