SAMPIT – Sejak 2020 hingga 2021, pohon durian di Desa Bapinang Hulu, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), tidak hasil buah.
“Sekitar 2 tahun ini, pohon durian kami banyak yang tidak berbuah seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar salah seorang pekebun durian di Desa Bapinang Hulu, Rahman Wahyudi saat dibincangi wartawan media siber beritasampit.co.id, Selasa 3 Agustus 2021.
Dia menjelaskan, penyebabnya sangat sederhana yakni, kondisi alam yang tidak menentu sehingga dampaknya pohon durian seluruhnya tidak berbuah.
“Faktor alam karena selama 2 tahunan ini cuacanya kemarau basah, sedangkan pohon durian biasanya berbuah antara musim penghujan dan kemarau panjang,” kata Didi sapaan akrabnya sehari-hari.
Sementara itu Kepala Desa Bapinang Hulu Sugianur membenarkan bahwa kebun durian milik warga desa tidak berbuah sejak 2020.
“Memang belum ada penelitian khusus apa penyebabnya, sehingga ratusan pohon durian di desa kami tidak menghasilkan buah hingga tahun ini,” katanya.
Sugianur memperkirakan kendala utamanya faktor alam selama 2 tahun berturut-turut, khususnya di Kecamatan Pulau Hanaut mengalami kemarau basah.
“Umumnya, pohon durian di bapinang ini kalau musim hujan dan kemarau panjang antara 2 sampai 3 bulan, menghasilkan buah cukup banyak per hari 10.000 biji,” ujar Sugianur.
Pelaksana tugas Camat Pulau Hanaut Sufiansyah menuturkan di Kecamatan Pulau Hanaut salah satu potensi yang dikenal durian otak udang dan durian rembang.
“Tahun ini pohon durian tidak ada yang hasilkan buah bahkan sudah kami cek langsung ke kebun durian,” ucapnya usai survei lapangan. (ifin/beritasampit.co.id).