Besok, DPRD Katingan Akan RDP Soal Kelangkaan Pupuk

KAWIT/BERITA SAMPIT - Anggota DPRD Katingan Yudea Pratidina.

KASONGAN – Anggota DPRD Katingan Yudea Patridina mengatakan pihaknya dalam waktu dekat ini akan menggelar Hearing atau Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mitra kerjanya seperti Dinas Pertanian Kabupaten Katingan mengenai keluhan para petani di wilayah Selatan tentang kelangkaan pupuk.

Anggota Komisi II DPRD Katingan itu menjelaskan Kecamatan Katingan Kuala yang terletak di wilayah selatan ini sudah dikenal dengan daerah penghasil padi terbesar di Kabupaten Katingan. Sayangnya, soal distribusi Pupuk Subsidi juga terus dikeluhkan para petani.

Selama ini diketahui distribusi oleh distributor hanya 4 sak saja untuk 1 hektare, padahal kebutuhannya sekitar 6 sak/hektar. Sedangkan sisanya yang 2 sak petani terpaksa membeli pupuk non bersubsidi.

BACA JUGA:   Pemkab Katingan Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Secara Daring

“Sudah kita jadwalkan di Banmus untuk melakukan RDP bersama mitra kerja. Tepatnya, Jumat, 06 Agustus 2021. Semoga masalah pupuk ini bisa secepatnya teratasi,” katanya.

Rencana RDP ini sebenarnya sudah lama dijadwalkan, lantaran ada agenda pihak eksekutif yang harus dibahas bersama legislatif yang tidak kalah pentingnya membuat penjadwalan RDP di Banmus harus tertunda beberapa kali.

Legislator Dapil II meliputi Kecamatan Tasik Payawan, Kamipang, Mendawai, Katingan Kuala ini berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait dan PPL di Kecamatan bisa mengevaluasi distribusi pupuk ke petani, apa saja yang menjadi kendala.

BACA JUGA:   Umat Kristiani Kasongan Ramai Ziarah Kubur pada Malam Paskah

“Persoalan ini perlu menjadi perhatian karena sangat penting untuk tetap mendukung semangat para petani kita yang ada di daerah. Ini kan juga untuk mendukung terwujudnya perekonomian mandiri di pelosok daerah,” tegasnya.

Distibusi pupuk yang lancar juga akan berpengaruh terhadap tanaman para petani, selain itu juga mampu mendorong perputaran ekonomi masyarakat sekitar.

Petani di wilayah Kecamatan Katingan Kuala sejauh ini bisa panen dua kali dalam setahun dengan menanam padi unggul umur 3 bulan. Namun untuk musim tanam April-September diperkirakan produksi gabah kering giling dari wilayah ini berkurang karena masalah pupuk itu.

(kawit/beritasampit.co.id)