Kepala Dinas PUPR : Revolusi Industri 4.0 Peningkatan Kinerja Tanggap Perbaiki Infrastruktur

Proses pelaksanaan fisik penanganan program 'Nol Lubang' yang telah dilaksanakan di Kabupaten Kobar

Oleh : Maman Wiharja (Wartawan beritasampit.co.id). Bagian : 01 .

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Dr. Juni Gultom, ST., MTP mengatakan, bahwa saat ini revolusi 4.0 (four point zero) merupakan salah satu daya peningkatan kinerja tanggap perbaiki infrastruktur, karena Industri 4.0 menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber.

Menurut Dia, Industri 4.0 ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur, termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan dan komputasi kognitif.

Maka melihat dan mengamati cepatnya berbagi informasi saat ini, menurut Juni Gultom, menjadikan semua aktivitas sehari-hari dipermudah dengan fasilitas internet melalui android.

“Tak hanya mempermudah dalam hal komunikasi banyak fitur android yang dapat membantu mempercepat penanganan publik yang bisa didownload dengan mudah dan tanpa biaya di play store,” kata Juni Gultom saat diwawancara khusus beritasampit.co.id, Kamis 2 September 2021.

Kata Juni Gultom, adanya revolusi Industri 4.0 Dinas PUPR Kabupaten Kobar telah memanfaatkan aplikasi WhatsApp (WA) sebagai media lapor dari masyarakat terkait adanya kerusakan jalan, jembatan atau lainnya dalam lingkup pembangunan infrastruktur .

BACA JUGA:   Posyandu Aisyiah Pangkalan Bun Peduli dan Periksa Kesehatan Ibu-Ibu Lansia

“Jadi pada teknisnya, pemberlakuan sistem pelaporan jalan, misal jalan berlubang yang dilakukan secara berbeda di daerah yang berbeda tapi dengan satu tujuan yang sama yaitu Dinas PUPR tanggap terhadap kerusakan jalan,” ujarnya.

Untuk itu diharapkan seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Kobar apa bila menemukan jalan berlubang dan tindak cepat perbaikan, maka masyarakat bisa segera melaporkan melalu WA ke Dinas PUPR.

Diharapkan dengan kemudahan akses jalan akan membantu mempercepat perputaran roda perekonomian setiap daerah. Sebagai contoh yang sudah berlaku di Kabupaten Sleman Jawa Tengah.

“Pemerintah nya telah menyediakan aplikasi LAPOR (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) sebagai sarana pelayanan pengaduan yang transparan, efektif dan efisien. Masyarakat dapat melakukan dimanapun dan kapanpun serta ikut berpartisipasi dalam pembangunan daerahnya,” ungkap Juni.

Lanjut Juni, sama halnya dengan proyek tanggap jalan berlubang di Kobar yang sudah dilakukan berbasis digital secara mudah melalui aplikasi WhatsApp dengan nomor pengaduan khusus yang dilakukan secara online.

“Respon cepat penanganan jalan berlubang di dorong adanya Pasal 73 UU nomor 22/2009 yang menyebutkan, setiap penyelenggara jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki jalan yang rusak yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, sehingga menimbulkan luka ringan dan/atau kerusakan kendaraan dipidana kurungan paling lama 6 bulan atau denda maksimal 12 Tahun penjara,” jelas Juni.

BACA JUGA:   Hati-Hati Jalan di Sekitar Perkebunan Sawit, Banyak Ular Cobra

Kata dia, banyak faktor pendorong pergeseran akibat Revolusi Industri 4.0, yaitu teknologi yang dapat diimplan, kehadiran digital, visi dengan wajah baru, internet dapat dipakai dimana-mana, komputer dimana mana, super komputer dalam saku, penyimpanan bersama, internet dan untuk berbagai hal, semua rumah terhubung internet.

Faktor lainnya, kota cerdas, data besar untuk keputusan, mobil tanpa supir. Kecerdasan buatan dan pengambilan keputusan, pekerjaan AI dan kerah putih, pelayanan dengan robot (robotika), bitcoin dan blockchain (dompet uang mata kripto mata uang digital) dikelola oleh para pengguna bukan bank, pemerataan ekonomi, pemerintah dan blockchain, peretakan dan manufaktur 3D, pencetakan dan 3D kesehatan manusia, pencetakan 3D dan produk konsumen, umat manusia menjadi makhluk desainer dan faktor ilmu neuroteknologi berkembang.

BERSAMBUNG.