SMAN 1 Kumai Buka PTM Terbatas, Senin Kemarin Mulai Terjadwal

MAN/BERITA SAMPIT - Peserta didik SMAN 1 Kumai Kabupaten Kobar mulai uji coba PTM.

PANGKALAN BUN – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akhirnya mulai dilaksanakan di SMAN 1 Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Siswa sekolah tampak ceria karena gembira kembali bertemu dengan teman-teman dan gurunya, namun dengan tetap taat protokol kesehatan terutama memakai masker.

“Mulai dibuka pada Rabu 22 September 2021 sebagai simulasi, lalu Senin 27 September mulai terjadwal seperti sekolah yang lain tapi keceriaan dan kegembiraan mereka hanya terbatas, tidak bisa berkerumun saling berpelukan paling-paling hanya bersalaman dengan mengepalkan tangan,” kata Kepala SMAN 1 Kumai Paujiah, S.Pd.

Saat peserta didik memasuki halaman sekolah di pintu masuk telah diperiksa suhu badannya oleh para petugas dan memeriksa serta mengawasi pemakaian masker. Dilanjutkan bagi para pelajar untuk mencuci tangan yang telah disediakan di bilik hand sanitizer, barulah peserta didik diperbolehkan masuk.

BACA JUGA:   Kuncoro Candrawinata Bagikan Ratusan Paket Sembako Ramadan Kepada Karyawannya dan Warga Kurang Mampu

“Di dalam kelas biasanya terisi 36 orang peserta didik, kini hanya terisi 18 peserta didik. Memang kapasitasnya harus 50 persen dari jumlah peserta didik. Misalnya satu kelas 36 orang, maka paling banyak yang boleh mengikuti PTM terbatas ini hanya 18 orang,” jelas Paujiah.

Dijelaskan Paujiah, masalah jadwal sudah disusun sedemikian rupa mengacu pada petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, seperti jam pelajarannya harus dibatasi, misalnya setiap jam pelajaran per satu jamnya dihitung 45 menit, maka selama PTM terbatas ini hanya 30 menit.

“Saya berharap, PTM terbatas ini berjalan lancar tanpa harus ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Maka PTM ini harus benar-benar ekstra ketat. Masalahnya bukan hanya guru dan peserta didik, tetapi juga ada keluarga di rumah yang harus dilindungi kesehatannya,” tutur Paujiah, Ketua MKKS SMA se-Kobar ini.

BACA JUGA:   Belajar dari Kasus Marina: Pj Bupati Kobar Minta Tidak Terjadi Kembali 

Dia menambahkan, bahwa dalam satu hari peserta didik hanya mendapatkan 3 mata pelajaran dan hanya sampai pukul 10.00 di sekolah. Kemudian dilanjutkan shift siang dengan pembatasan waktu yang sama.

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Tingkat Sekolah yang juga pengelola UKS Wagiman, saat dikonfirmasi mengatakan semua SLTA sederajat harus membentuk Satgas Covid-19 yang terdiri dari peserta didik dan guru.

“Satgas Covid-19 ini yang siaga setiap saat dibantu guru piket. Dari peserta didik bertugas mengingatkan teman-temannya untuk selalu menjaga protokol kesehatan sedangkan gurunya selalu mengawasi peserta didik di sekolah. Harapan saya juga sama, semoga PTM ini mendapat lindungan dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, semuanya kembali sehat amiin,” tutup Wagiman. (Man/beritasampit.co.id).