FJPP Ajak Masyarakat Perketat Protokol Kesehatan

Ilustrasi_Kang Maman

KEMBALI, santer tersiar informasi Covid-19 gelombang ke 3 sudah muncul lagi dibeberapa Negara di dunia, dan sangat dikhawatirkan masuk ke Indonesia. Maka Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Pusat Jakarta, sejak pertengahan September 2021 kembali memperingatkan, bahwa serangan pandemi Covid-19 gelombang ketiga sangat berpotensi masuk ke Wilayah Indonesia.

Pengamatan penulis, selain Satgas Penanganan Covid-19 terus berupaya memberi peringatan, juga menyusul Tim Redaksi Ubahlaku.id melalui Admin FJPP (Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku ), telah mengundang sedikitnya sekitar 5.000 lebih Jurnalis, termasuk penulis juga hadir, mengajak perketat protokol kesehatan (prokes).

Ajakan FJPP untuk memperketat prokes terungkap pada acara zoom meeting pada Rabu, 27 Oktober 2021 Pukul 13.00-15.00 WIB, dengan tajuk diskusi “Bagaimana Media Mengantisipasi Gelombang Ketiga Covid-19”.

Dalam diskusi tersebut menghadirkan 4 pembicara/trainer, masing-masing Erwan Widyarto (jawa pos), Gafar Yoedtadi (eks Indosiar-SCTV), Sidik Pramono (eks Kompas) dan Endah Saptorini (internews), yang dipandu oleh Steffi Fatima Indar sebagai moderatornya.

BACA JUGA:   Bukan Hanya Ada  di Cirebon, Musik Obrog-Obrog Pembangun Sahur Ternyata Juga Ada di Kota Kumai, Kotawaringin Barat

Keempat pembicara tersebut luar biasa memberikan berbagai ilustrasi kejadian disaat virus corona alias Covid-19 baru masuk ke Indonesia. Juga mengupas, bagaimana menyajikan pemberitaan pers yang berperspektif untuk melakukan perubahan perilaku guna pencegahan penularan Covid-19, sehingga bisa mengedukasi masyarakat, untuk bersama-sama melakukan perubahan baru dengan melakukan gerakan protokol kesehatan.

Dari hasil diskusi tersebut baik para pembicara/trainer maupun para peserta (sebagai penanya), pengamatan penulis pada intinya semua jurnalis yang jumlahnya seluruh Indonesia 5.000 lebih yang tergabung  di Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) wajib menulis, tentang ‘keampuhan protokol kesehatan’.

Sesuai dengan berbagai saran dan pendapat dari 4 nara sumber sebagai senior Jurnalis, menghimbau kepada jurnalis dalam penyajian beritanya juga harus ada perubahan, yakni menggali berita dari berbagai kegiatan yang dilakukan Satgas Covid-19 di masing-masing daerahnya,kabupaten/kota.

BACA JUGA:   Berdiri Tahun 1961 dengan Modal Dasar Rp10 Juta, Bank Kalteng Sekarang Berhasil Menumbuhkan Aset Sampai Rp15,19 Triliun (Bagian 01)

Diakui oleh penulis, pada awal diluncurkannya program kolaborasi Kelompok Kerja Keberlanjutan Media Dewan Pers dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Semua Jurnalis yang tergabung di FJPP menyajikan beritanya hampir 85 persen, berita serimonial kegiatan Satgas Covid-19, termasuk penulis juga sama.

Setelah, FJPP menggelar diskusi “Bagaimana Media Mengantisipasi Gelombang Ketiga Covid-19”. Mari teman-teman Jurnalis, kita sekarang melakukan perubahan untuk menyajikan tulisan, tentang protokol kesehatan benar-benar lebih menyentuh kepada masyarakat.

Karena hanya dengan senjata ‘Protokol Kesehatan’, yang berpeluru 5 M, Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Membatasi mobilisasi dan interaksi, yang bisa mengusir Virus Corona, alias Covid-19 . Bahkan kalau disiplin protokol kesehatan semakin ditingkatkan, penulis sangat yakin  Covid-19 gelombang ketiga tidak akan masuk ke Indonesia. SEMOGA *****

Penulis : Maman Wiharja (Wartawan beritasampit.co.id).