Harga Batu Bara dan Gas Naik, Mukhtarudin Ingatkan Pemerintah Soal Ini

JAKARTA – Tingginya harga Batu Bara dan Gas Bumi, menyebabkan masa sulit di Negara-Negara Eropa, hal Itu juga berdampak pada Indonesia.

Dan pada tahun 2020, penggunaan Batu Bara di Eropa tercatat turun 20 persen, karena adanya keterlambatan ekonomi sekitar 7 – 10 persen.

Menyikapi hal tersebut salah seorang Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin, mengatakan tingginya Batu Bara dan Gas Bumi, harapan akan terkendalinya pada tahun 2021 menumbuhkan optimisme para pelaku ekonomi untuk mulai berinvestasi dan beraktivitas. Inilah yang mengakibatkan kebutuhan energi menjadi lebih tinggi.

BACA JUGA:   Dewan Ingat Perusahaan Terkait Kewajiban THR untuk Karyawan

“Hal ini yang harus menjadi sebuah referensi bagi pemerintah, bagaimana membijaksanai kebijakan energi nasional, Kita sekarang sedang mendorong tentang energi baru dan terbarukan dan spiritnya adalah fades the agreement atau kesepakatan palasce untuk mendorong zero emission atau target pengurangan emisi”, kata Mukhtarudin, dalam rilisnya kepada beritasampit.co.id, Jumat, 29 Oktober 2021.

BACA JUGA:   Dewan Kotim Sarankan Simpang Sebabi Menjadi Kelurahan

Ditambahkan Mukhtarudin, energi terbarukan di Eropa belum mampu mengimbangi lonjakan kebutuhan energi tahun 2021, karena membangun untuk ketersediaan energi yang dibangkitkan juga tidak stabil. Untuk itu Mukhtarudin meminta kepada pemerintah, untuk segera menyikapinya dengan hati-hati .

“Apapun idealismenya, apapun spiritnya zero emisi atau pengurangan dari target emisi, tetapi juga perlu perimbangan antara pembangunan ekonomi dan juga ketersediaan sumber daya alam yang kita miliki, harus disikapi secara hati-hati,” pungkas Mukhtarudin.

(man/beritasampit.co.id).