BUNTOK – Channa Red Barito atau ikan hias predator semakin digandrungi para pecinta ikan hias di Indonesia termasuk di Kota Buntok Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah.
Alasannya, lantaran ikan hias ini memiliki corak warna di tubuhnya yang eksotis. Channa Red Barito atau ikan Peyang sebutannya oleh masyarakat Kota Buntok berbeda dengan ikan gabus yang umumnya untuk dikonsumsi, bahkan keberadaan ikan air tawar ini yakni di rawa-rawa.
Evansyah Rizali salah satu pecinta ikan hias Channa Red Barito di Kota Buntok mengatakan, ikan ini warna kulitnya merah pedas dan mental premannya yang agresif.
“Adapun ukuran panjangnya, rata-rata 1 hingga 2 meter masuk pada kelompok ikan Channa Marulioides atau masih kerabat dekat sesama Marulioides yakni Channa Yellow Sentarum dan Channa Red Sampit,” katanya, Minggu 7 November 2021.
Menurut Dia, Channa Red Barito atau Peyang ini selain digandrungi para pecinta ikan hias di Kota Buntok khususnya, juga digandrungi pecinta ikan hias dari Negara Malaysia dan Thailand.
“Hal tersebut tentunya, karena memiliki corak warna di tubuh yang eksotis serta bentuk kepala mirip ular,” bebernya.
Harga jual ikan hias tersebut sesuai ukuran seperti ukuran 5-5 cm Rp 600 ribu, ukuran 30 cm Rp 1 juta, ukuran 40 cm full bunga mencapai kisaran Rp 2,5 juta sementara untuk Red Barito Eye mencapai Rp 3,7 juta per ekor.
“Tentunya faktor ukuran, warna, corak dan mental sangat menentukan harga jual yang tinggi untuk Channa Red Barito ini,” terang Evansyah Rizali.
Adapun cara memelihara ikan ini hanya perlu memastikan air di akuarium selalu bersih, PH air harus rendah sebab Channa Red Barito merupakan ikan yang hidup di air gambut, sehingga PH harus rendah.
“Sedangkan untuk pakan Channa Red Barito ini yakni pelet premium dan cacing saja,” pungkas Evansyah Rizali. (Ded/beritasampit.co.id).
