Hindari Gagal Panen, DKPP Seruyan Imbau Petani Tunda Tanam Padi

SERUYAN – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Albidinnor, mengimbau petani menunda sementara menanam padi karena kondisi belum cukup baik untuk mulai menanam.

Hal ini dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi akhir-akhir ini membuat lahan pertanian di Seruyan terendam banjir seperti di Kecamatan Seruyan Hilir, Seruyan Hilir Timur, Danau Sembuluh, Hanau, Danau Seluluk dan Batu Ampar.

Penundaan waktu tanam padi ini sebagai langkah mengantisipasi terjadi kegagalan panen supaya para petani di Seruyan tidak mengalami kerugian.

“Jadi, permintaan untuk menunda masa tanam padi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menghindari terjadinya gagal panen, karena memang saat ini di beberapa kecamatan lahan pertanian mengalami banjir,” kata Albidinnor dikutip dari Antara, Sabtu 20 November 2021.

BACA JUGA:   April 2024, Penerbangan Perintis Bandara Kuala Pembuang Mulai Beroperasi

Dia menjelaskan, apabila petani tetap melakukan aktivitas tersebut maka risikonya dinilai cukup tinggi terhadap produksi. Hal itu dikarenakan apabila curah hujan tinggi maka akan mengakibatkan terjadinya peningkatan kelembaban serta peningkatan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), terutama penyakit.

Intensitas penyinaran cahaya matahari yang menurun karena sering terjadi mendung dan hujan membuat kondisi ini berakibat kurang baik terhadap kualitas produksi padi.

“Jadi, kalau intensitas tinggi dampaknya cukup besar untuk produksi hasil panen. Bahkan tidak hanya itu tapi juga bisa mengalami gagal panen karena adanya peningkatan OPT dan juga penyakit tumbuhan,” jelasnya.

BACA JUGA:   Pj Bupati Seruyan Sambut Kunjungan Kerja Kajati Kalteng

Menurut Albidinnor, pihaknya juga telah menugaskan tenaga penyuluh pertanian lapangan untuk melakukan pendataan terkait lahan pertanian yang terendam banjir. Setelah data tersebut pihaknya akan berusaha dengan sebaik mungkin untuk mengatasi persoalan ini agar para petani bisa kembali normal melakukan aktivitasnya.

“Kita juga mengharapkan agar lahan pertanian yang mengalami banjir di beberapa kecamatan tersebut bisa cepat surut sehingga para petani bisa melaksanakan kegiatan mereka,” kata Albidinnor.

(Antara/BS-65)