Cegah Banjir Rob dan Abrasi Laut Dengan Tanam Mangrove

MAN/BERITA SAMPIT - Bupati Kobar Hj. Nurhidayah saat membagikan sembako bersama Sekretaris Daerah dan Unsur Forkopimda Kobar kepada warga terdampak musibah banjir rob dan abrasi laut.

PANGKALAN BUN – Musibah banjir rob dan abrasi laut kemarin malam di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menyebabkan pemukiman dan rumah warga serta jalan desa terendam banjir. Banyak jalan dan rumah yang rusak, pada hal musibah itu terjadi hanya beberapa jam.

Musibah ini telah menjadi perhatian Bupati Kobar Hj. Nurhidayah. Pemerintah daerah telah memetakan daerah rawan dan aman di beberapa wilayahnya. “Untuk penanganan jangka pendek, kita telah memetakan pilihan beberapa wilayah aman jika terjadi kondisi kedaruratan seperti bencana yang terjadi selama malam,” kata Nurhidayah, Jumat 10 Desember 2021.

Selain telah memetakan wilayah, Pemkab Kobar juga telah berupaya merelokasi warga yang tinggal di sepanjang bibir pantai Desa Keraya juga sudah dilakukan sejak tahun lalu.

BACA JUGA:   Kodim 1014/Pbn Tanam 600 Pohon

“Mengingat datangnya banjir rob dan abrasi yang semakin menguat, untuk mencegahnya, dalam jangka panjangnya kita kembali ke alam dengan menanam bibit pohon mangrove. Karena dengan penanaman mangrove, manfaatnya yang kita rasakan untuk jangka panjang,” jelas Nurhidayah.

Dijelaskan Nurhidayah, tanaman Mangrove merupakan ekosistem yang tumbuh di sepanjang garis pantai tropis dan sub tropis, biasanya pada perairan landai dan berada di sekitar muara sungai, pasang/surut.

Mangrove juga sangat penting bagi kualitas air pada ekosistem di sekitarnya seperti ekosistem terumbu karang. Akar mangrove dapat menjadi pelarut nutrien, penahan gelombang, sedimen dan material suspensi yang terangkut dari sungai ke pantai serta melindungi dan mencegah erosi pantai.

BACA JUGA:   Dirut Perumdam Tirta Arut Sapriansyah: Buka Puasa Bersama dan Pemberian Santunan Kepada Anak Yatim Sebagai Wujud Rasa Sukur

“Dan jangka panjangnya jika kita lihat potensi bencana ini, selain pelaksanaan kegiatan fisik dengan membangun pemecah ombak, kita akan upayakan untuk kembali ke alam salah satunya yaitu dengan penanaman mangrove,” ungkap Nurhidayah.

Nurhidayah meyakini penanaman mangrove memiliki banyak manfaat, selain berperan menahan abrasi juga mampu menahan tingginya gelombang laut yang bisa membahayakan para nelayan.

“Pengembangan hutan mangrove selain bisa menjadi destinasi wisata juga bisa dikembangkan untuk budidaya kepiting. Tentu saja hal ini memiliki nilai ekonomi yang bisa dinikmati masyarakat,” pungkas Bupati Nurhidayah. (Man/beritasampit.co.id).