Ketua DAD Kotim Sebut Ada Model Baru Kedamangan

SILATURAHMI : ARIFIN/BERITA SAMPIT – Ketua Haria dan Sekretaris DAD Kotim, Pejabat sementara Damang Kepala Adat Dayak dan Let Mantir Kecamatan MHS berfoto bersama usai silaturahmi ke Kantor DAD Kotim, Jalan A Yani, Sampit.

SAMPIT –Pejabat sementara Damang Kepala Adat beserta mantir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kali ini mengadakan silaturahmi ke kantor Dewan Adat Dayak (DAD) kabupaten. Ada hal menarik yang disampaikan pada saat silaturahmi tersebut.

Ketua Harian DAD Kotim Untung TR menyebutkan, ada model baru yang telah dilakukan Damang Kepala Adat Dayak sejak dipercaya untuk menjabat sebagai pejabat sementara di Kecamatan MHS.

Menurutnya, model baru itu dianggap tidak hanya ada di Kotim bahkan kemungkinan besar di Kalteng, karena meskipun masih sebagai pejabat sementara namun punya ide dan gagasan luar biasa.

BACA JUGA:   Tugas Selesai, Gaji PPS di Kotim Menunggak

“Ini model baru, saya melihat belum ada kelembagaan adat lain yang melakukan ide dan gagasan yang telah dilakukan penjabat sementara Damang Kepala Adat Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), ini ysng pertama kalinya,” katanya pada saat diruang kerjanya, Jumat 10 Desember 2021.

Untung menjelaskan, sejak diberikan amanah sebagai Penjabat sementara Damang Kepala Adat Kecamatan MHS, sudah mengadakan silaturahmi ke sejumlah instansi terkait yang tersebar di Kecamatan MHS.

“Dengan diadakannya silaturahmi ini kami mengapresiasi, karena akan mudah terbangunnya komunikasi yang baik dengan instansi terkait dengan kelembagaan adat itu sendiri,” ujar mantan Kepala SMA Negeri 3 Sampit ini.

BACA JUGA:   Silaturahmi Keluarga Besar Disdik Kotim Digelar Memperkuat Tali Persaudaraan

Sementara itu, Pejabat sementara Damang Kepala Adat Dayak Kecamatan MHS H Achmad Darham menambahkan, ide untuk bersilaturahmi ke sejumlah instansi di wilayah kecamatan, karena melihat kelembagaan adat yang keberadaannya masih banyak belum diketahui oleh masyarakat setempat.

Berkat silaturahmi rutin inilah, lanjutnya, hampir seluruh instansi terkait bahkan tokoh pemuda, tokoh agama maupun tokoh masyarakat secara perlahan-lahan mengetahui keberadaan kelembagaan adat dayak di Kecamatan MHS.

“Harapan kedepannya, kelembagaan adat dayak di Kecamatan MHS ini akan lebih dihormati dan disegani karena tujuan kelembagaan itu sebagai mitra pemerintah yang ada di kecamatan, bukan sebaliknya,” tegas Darham.

(ifin/beritasampit.co.id)