Rumah Ibadah 6 Agama Berdekatan, Wapres Harap Tidak Hanya Jadi Simbol

Dokumentasi ​​​​​​​Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin. ANTARA/HO-PBNU

JAKARTA – Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin, berharap pembangunan rumah ibadah enam agama yang saling berdekatan, seperti di Universitas Pancasila Jakarta, tidak hanya sekadar simbol, melainkan harus terwujud toleransi antar umat beragama di Indonesia.

“Pembangunan rumah ibadah agama-agama yang dibangun berdekatan, saya harapkan tidak hanya menjadi simbol toleransi dan cerminan sikap saling menghargai,” kata dia, saat meresmikan enam rumah ibadah Universitas Pancasila Jakarta, dikutip Antara, Rabu 5 Januari 2021.

Dengan ada rumah ibadah berbagai agama yang saling berdekatan itu dapat semakin memperkuat toleransi dan mewujudkan kerukunan antar umat beragama.
“Lebih dari itu, ini juga harus memudahkan koordinasi dan kerja sama lintas agama, serta menjadi perekat persatuan bangsa,” kata dia.

BACA JUGA:   Teras Narang: Perubahan atas Undang-undang Paten merupakan Keniscayaan

Ia mengapresiasi pembangunan rumah ibadah enam agama di komplek Universitas Pancasila Jakarta, karena menunjukkan komitmen perguruan tinggi dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

“Ini menunjukkan komitmen Universitas Pancasila dalam memantapkan pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila dan mengokohkan toleransi antar umat beragama di Indonesia,” katanya.

Enam rumah ibadah yang dibangun itu ialah Gereja Kristen Graha Layanan Kristen, Gereja Katolik Santo Petrus, Masjid At-Taqwa, Pura Widya Santika, Vihara Dhamma Sasana serta Kelenteng Kebajikan Agung.

BACA JUGA:   Cegah Bullying, Dede Yusuf: Butuh Peran Sekolah Beri Pendidikan Karakter Anak

Turut hadir pula dalam peresmian tersebut ialah Menteri Agama, Yaqut C Qoumas, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila, Siswono Yudohusodo, serta Rektor Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno.

Universitas Pancasila dengan demikian menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta di Indonesia yang memiliki rumah ibadah enam agama. Pembangunan rumah ibadah enam agama itu diharapkan menjadi perekat persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia. (Antara/Han/beritasampit.co.id).