Dinas Pertanian Barito Timur Targetkan Panen Padi 100 Persen

Ilustrasi - Pemantauan benih padi di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (21/2/2022). ANTARA/Muhammad Arif Hidayat

TAMIANG LAYANG – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distankep) Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng) menargetkan panen padi 100 persen dari luas tanam padi 5.693 hektare pada 2022.

Kepala Dinstankep Barito Timur Trikorianto menegaskan akan mengerahkan sumber daya manusia yang ada seperti penyuluh untuk mengawal petani, mulai dari masa tanam hingga bisa melakukan panen.

Target peningkatan produksi gabah kering panen padi ditunjukkan sebagai bentuk kesiapan daerah penyangga pangan IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

“Kami optimistis bisa mencapai target tersebut,” kata Trikorianto, dikutip dari Antara, Kamis 31 Maret 2022.

Pada 2019, luas tanam 5.523 hektare dengan luas panen 5.518,73 hektare. Dari luas panen tersebut menghasilan gabah kering panen 19.449,71 ton dan gabah kering giling 17.069,07 ton dengan produktivitas padi 3,53 ton per hektare.

BACA JUGA:   Dishub Bartim Fasilitasi Pemudik Jelang Lebaran

Peningkatan terjadi pada 2020. Luas tanam bertambah 191 hektare atau menjadi 5.714 hektare dengan luas panen 5.629 hektare atau meningkat 110,27 hektare dari luas panen 2019.

Dari luas panen 2020, produktivitas padi 2,79 ton per hektare, produksi gabah kering panen padi 15.719,42 ton dan gabah kering giling padi 13.760 ton.

Kemudian pada 2021, luas tanam mengalami penurunan menjadi 5.374 hektare dan luas panen menjadi 5.292 hektare. Produktivitas padi 3,94 ton per hektare dengan produksi gabah kering panen 20.859,08 hektare, serta produksi gabah kering giling padi 18.259 ton.

BACA JUGA:   KNPI Kabupaten Barito Timur Safari Ramadan di Tiga Kecamatan

Data potensi luas lahan sawah berdasarkan data KSA 2018 dan sumber data padi berdasarkan data BPS Barito Timur.

“Menurunnya produktivitas akibat terdampak pandemi COVID-19 sehingga para petani tidak maksimal mengelola usahanya,” kata Trikorianto.

Tambahnya, sedangkan pada tahun lalu terjadi penurunan luas tanam dan luas panen disebabkan banyaknya areal sawah yang terendam air sehingga tidak bisa ditanami dan yang sudah tanam mengalami puso atau gagal panen.

“Kita akan berupaya semaksimal mungkin agar padi yang di tanam pada tahun 2022 dengan luas tanam padi 5.693 hektare bisa panen semuanya,” ujar Trikorianto.

(Antara/BS65)