Hari Lahir Pancasila Momentum Bangun Kepemimpinan Strategis

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjadi pembicara seminar nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) bertema "Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta" secara daring, Rabu (1/6/2022). ANTARA/HO-PDIP

JAKARTA – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan peringatan Hari Lahir Pancasila diharapkan menjadi momentum bangkit bersama membangun kepemimpinan strategis dalam seluruh aspek kehidupan, yang dimulai dengan cara-cara sederhana.

“Bisa dengan menggelorakan kuliner, kebudayaan, olahraga, pendeknya semua ruang lingkup kehidupan. Indonesia begitu kaya dengan tradisi kebudayaan, kuliner maka kita juga bisa menunjukkan kepemimpinan Indonesia dengan mengolah apa yang kita punya melalui sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Hasto dalam seminar nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) bertema “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta” dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022, Rabu 1 Juni 2022.

Menurut dia, alangkah indahnya kalau dari perguruan tinggi yang tergabung dalam Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa, dalam setiap penerimaan mahasiswa baru, menggelorakan semangat kepemimpinan strategis yang berakar dari para pemimpin bangsa.

Dengan demikian, lanjut Hasto, mereka muncul jadi pemimpin bangsa yang memiliki pemikiran strategis sesuai kepribadian bangsa.

BACA JUGA:   Keterwakilan 30 Persen Perempuan di Parlemen Masih Sebatas Asa, Legislator Golkar Bilang Begini!

“Mari kita siapkan anak muda pemimpin bangsa yang betul-betul membumi, ideologis, punya daya juang yang tak pernah padam pada tahun 2045,” kata Hasto yang mengikuti seminar secara daring.

Pria asal Yogyakarta ini mengatakan Pancasila tidak hanya sebagai dasar dan tujuan bernegara, sebagai way of life, tapi terbukti menjadi pandangan Indonesia bagi dunia.

“Karena itu tugas kita bersama dengan spirit yang disampaikan Ibu Megawati tadi, bagaimana seluruh perguruan tinggi bergerak dalam satu rampak barisan agar seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, riset dan inovasi, dapat mengolah seluruh sumber daya yang dimiliki Indonesia,” ujarnya.

Menurut dia, Bung Karno mengajarkan bahwa pembumian Pancasila hanya bisa dilakukan apabila menggelorakan kemandirian.

“Seluruh kemandirian kita sebagai bangsa berdasarkan kultur nasional kita yaitu gotong-royong, sinergi koneksitas, menciptakan nilai tambah dalam seluruh aspek kehidupan kita sebagai bangsa besar yang seharusnya bertindak sebagai bangsa besar,” papar Hasto.

BACA JUGA:   Legislator Golkar Apresiasi KPU RI Laksanakan Pemilu 2024 Dengan Damai

Oleh karena itu, tema peringatan hari lahir Pancasila bangkit bersama membangun peradaban dunia sebenarnya menunjukkan bahwa sudah tiba saatnya bagi Indonesia untuk bangkit berdiri memimpin seluruh dinamika dunia dengan kepemimpinan Indonesia dan peran perguruan tinggi sangat penting.

“Kami telah membangun kerja sama, melakukan riset dan inovasi bahwa dalam menetapkan kebijakan politik yang diambil para kepala daerah dari PDI Perjuangan kami mengedepankan kerja sama strategis dengan perguruan tinggi di seluruh Nusantara. Sebab, tanpa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mungkin kita jadi bangsa besar,” papar Hasto.

Dia menambahkan banyak yang bisa dipelajari dari falsafah bangsa Pancasila sebagaimana dipidatokan oleh Bung Karno.

“Tapi yang paling penting adalah Pancasila melahirkan ide, gagasan tentang kepemimpinan Indonesia bagi dunia. Kepemimpinan ini bisa ditunjukkan melalui olahraga, penguasaan ilmu-ilmu dasar, matematika, biologi, fisika, kimia, dan lainnya. Pancasila juga bisa dibumikan melalui seni dan budaya,” ujar Hasto. (Antara/beritasampit.co.id).