Laba Bersih BUMN Capai Rp126 Triliun Pada 2021

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Rapat tersebut membahas RKP dan RKA K/L Tahun Anggaran 2023, usulan BUMN penerima PMN Tahun Anggaran 2023 serta usulan tentang rencana IPO/Right Issue. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyampaikan total laba bersih perusahaan pelat merah di Indonesia mencapai Rp126 triliun sepanjang tahun 2021.

“Total pendapatan BUMN Rp1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan APBN,” ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR Jakarta, Selasa 7 Juni 2022.

Menteri Erick mengatakan perbaikan kinerja perusahaan-perusahaan melalui program transformasi juga berdampak positif terhadap kontribusi untuk negara.

Ia menuturkan total pajak, dividen, dan penerimaan negara bukan pajak yang diberikan BUMN secara konsolidasi mencapai Rp371 triliun. Menteri Erick optimistis setoran dividen akan kembali normal setelah pandemi nanti.

“Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya yang tadinya Rp13 triliun sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis yang didukung Komisi VI DPR RI, laba untuk 2021 sebesar Rp126 triliun. Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa,” kata Erick.

BACA JUGA:   Komisi VII DPR Desak Plt Dirjen Minerba Koordinasi Terkait IPR di Kepulauan Bangka Belitung

Menteri Erick mengajukan penambahan anggaran Kementerian BUMN untuk 2023 sebesar Rp79,7 miliar atau menjadi Rp311 miliar dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp232 miliar.

Ia menyebut pagu indikatif yang diberikan kepada Kementerian BUMN menjadi yang terkecil dibandingkan seluruh kementerian. Meski begitu, Erick menegaskan Kementerian BUMN tetap bekerja secara efisien dan kalkulatif.

“Jika tidak keberatan, kami menginginkan bisa tetap dijaga di angka Rp300-an miliar, tidak terus menerus menurun seperti hari ini yang Rp194 miliar. Apalagi kalau melihat amanah yang diberikan Komisi VI DPR RI yang mana kami terus bisa memastikan pembukaan lapangan kerja, melakukan pendampingan kepada UMKM, dan terus juga menjaga proyek strategis nasional,” jelas Erick.

Apabila dibandingkan dengan total aset yang dikelola oleh BUMN mencapai Rp8.998 triliun, maka pagu itu sangat kecil mengingat beban yang dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan pelat merah.

BACA JUGA:   Mukhtarudin Bersyukur Keberhasilan Partai Golkar di Pileg dan Pilpres 2024

Anggota Komisi VI DPR Mufti Anam mengapresiasi capaian Kementerian BUMN dalam meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan pelat merah meski di tengah tantangan pandemi.

Menurutnya, mantan Presiden Inter Milan itu berhasil melampaui sejumlah target yang dicanangkan oleh pemerintah.

“Kami sampaikan apresiasi atas kinerja 2021, catatan yang kami terima dividen sudah melampaui target dari Rp35 triliun sudah tercapai Rp41 triliun. Ini kerja yang tidak mudah, tapi berhasil dilakukan,” kata Anam.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyampaikan bahwa Menteri Erick berhasil mencatatkan sejarah dengan laporan keuangan BUMN yang terkonsolidasi.

“Ini pertama dalam sejarah, Kementerian BUMN mampu melakukan konsolidasi. Ini perlu kita apresiasi,” ucap Andre. (Antara/beritasampit.co.id).