Pemain Asing Ramaikan Turnamen Piala Agustiar Sabran di Sampit

Anggota DPR RI asal Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran menendang bola menandai dibukanya turnamen Piala H Agustiar Sabran yang dilaksanakan di Stadion 29 November Sampit, Senin (6/6/2022). ANTARA/Norjani

SAMPIT – Turnamen Piala H Agustiar Sabran yang digelar di Stadion 29 November Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) disambut pecinta sepak bola di Kalimantan Tengah, bahkan ada pemain asing yang diturunkan.

“Saya tidak menyangka ini disambut antusias. Mudah-mudahan ini kembali menggelorakan semangat sepak bola di Kalimantan Tengah,” kata Agustiar usai membuka dan menyaksikan pertandingan di hari pertama, sebagaimana keterangan panitia, Selasa 7 Juni 2022.

Agustiar hadir tidak sekadar membuka turnamen ini, tetapi menyaksikan dua pertandingan di hari pertama. Anggota DPR RI dari PDIP ini bahkan bertahan hingga pertandingan kedua berakhir.

Data panitia, tercatat ada 64 tim yang ambil bagian dalam Piala H Agustiar Sabran yang pertama kali digelar ini. Tim sepak bola yang ikut berlaga tidak hanya dari Kabupaten Kotim, tetapi juga dari daerah tetangga seperti Kotawaringin Barat.

Hari pertama digelar dua pertandingan yaitu antara Putra Sudan melawan Kalong FC yang disudahi kemenangan Putra Sudan dengan skor 1:0. Sementara itu pertandingan kedua mempertemukan antara Putra Baru melawan Tidar FC.

Pertandingan antara Putra Baru melawan Tidar FC menarik perhatian penonton karena mempertemukan tim dari dua daerah berbeda yaitu Putra Baru yang berasal dari Kotawaringin Timur dan Tidar FC dari Kotawaringin Barat.

BACA JUGA:   BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Pihak Kecamatan Sosialisasikan Manfaat Jaminan Sosial

Penonton sangat penasaran, apalagi Tidar FC datang dengan diperkuat dua pemain asing bernama Diakhate El Hadji Gora dari Senegal dan Donald Bissa. Kontan pertandingan ini menjadi perhatian penonton yang memadati tribun meski hanya Gora pemain asing yang sempat dimainkan dalam laga tersebut.

Permainan Tidar FC mendominasi selama dua babak pertandingan, namun barisan pertahanan Putra Baru cukup kuat, termasuk beberapa kali aksi penyelamatan oleh penjaga gawang mereka.

Pertandingan antara kedua tim ini terpaksa harus berakhir dengan drama adu penalti. Aksi penyelamatan penjaga gawang Putra Baru memaksa Tidar FC yang diperkuat pemain asing harus angkat koper dan langsung pulang di pertandingan pertama mereka.

“Saya lihat pemain lokal bagus-bagus juga. Permainan pasti ada yang menang dan kalah. Saya pikir tadi minimal dua gol (untuk Tidar FC) tetapi di luar dugaan hasilnya seperti ini. Tapi itulah pertandingan,” ujar Agustiar.

Agustiar berharap melalui turnamen yang digelar dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno ini dapat meningkatkan prestasi sepak bola sekaligus silaturahim insan olahraga di provinsi ini. Event perdana ini digelar di Sampit, namun untuk selanjutnya ada kemungkinan digelar di daerah lain di Kalimantan Tengah.

BACA JUGA:   Duduki Lahan Bawa Sajam Hingga Lakukan Pemanenan, Kuasa Hukum: Kuasai Lokasi Atas Surat Tugas Pengacara, Itu Tidak Dibenarkan!

Dia juga mendukung Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah yang akan digelar di Sampit pada 2023 nanti. Bahkan disebutkan, Liga 2 nantinya juga akan digelar di Stadion 29 November Sampit.

“Bagus Kotim jadi tuan rumah Porprov. Kita dukung. Saya senang dan bangga. Ini juga stadion ini mau dibenahi sehingga lebih representatif. Liga 2 nanti juga akan digelar di sini,” kata Agustiar.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Fajrurrahman menyambut dipilihnya Sampit menjadi tempat pelaksanaan perdana turnamen Piala H Agustiar Sabran. Ini sekaligus menjadi ajang pemanasan bagi Kotim sebagai persiapan menjadi tuan rumah sekaligus mengasah kemampuan atlet dalam menghadapi Porprov Kalimantan Tengah 2023.

“Ini menjadi event untuk mengukur kemampuan atlet-atlet sepak bola kita sehingga kita bisa meningkatkan pembinaan agar kita mampu meraih prestasi pada Porprov nanti. Ini juga menjadi bahan evaluasi kita agar bisa menjadi tuan rumah yang baik dan sukses dalam menggelar Porprov nanti,” kata Fajrurrahman.

ANTARA