Sejumlah OPD dan Satu Instansi Vertikal Pemkot Palangka Raya Lakukan MoU Pengembangan PAUD Holistik Integratif

M.SLH/BERITA SAMPIT - Penandatanganan kesepakatan pengembangan PAUD holistik integratif bersama Bunda PAUD Palangka Raya, Avina Fairid Naparin.

PALANGKA RAYA – Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan satu instansi vertikal di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya melakukan penandatangan kesepakatan bersama dalam menjalankan pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) holistik integratif.

Penandatangan kesepakatan tersebut dilakukan seusai sosialisasi pengembangan PAUD dengan layanan holistik integratif di Aula Rumah Jabatan (Rujab) Walikota Palangka Raya Kalimantan Tengah (Kalteng), Jalan Diponegoro, Senin (27/6/2022).

Dimana, sejumlah OPD tersebut terdiri dari Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pendidikan (Disdik) dan satu instansi vertikal yakni Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palangka Raya.

BACA JUGA:   Usai Melantik, Sekda Kalteng Berpesan Tingkatkan Pelayanan Publik

“Dengan adanya penandatangan kesepakatan itu, akan memperkuat langkah pelayanan pengembangan anak usia dini dapat dilaksanakan secara holistik dan terintegrasi,” kata Bunda PAUD Palangka Raya, Avina Fairid Naparin.

Lebih lanjut dikatakannya, upaya bersama diperlukan dalam pengembangan anak usia dini dapat dilaksanakan secara holistik dan terintegrasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlakul karimah.

“Kami berupaya merealisasikan pentingnya hal tersebut melalui kebijakan PAUD holistik integratif di Kota Palangka Raya,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Palangka Raya, Jayani mengatakan kesepakatan tersebut dilakukan, mengingat pengembangan PAUD tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi saja. Namun agar hasilnya maksimal maka diperlukan dukungan semua sektor agar mencapai holistik dan integratif.

BACA JUGA:   Pasar Ramadan, Tempat Berburu Menu Berbuka Puasa Sembari Ngabuburit

“Harus disadari, pengembangan dan perlindungan terhadap anak usia dini tidak hanya di sekolah, tapi juga mulai dari lingkungan kesehatannya, pendidikan hingga perencanaan yang disiapkan pemerintah daerah,” ungkap Jayani.

Dijelaskannya juga, bahwa perlu dipahami, dalam pengembangan anak usia dini holistik dan integratif adalah pengembangan yang dilakukan berdasarkan pemahaman untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan dan sistematis.

“Terutama dari sudut pandang holistik yang artinya penanganan anak usia dini secara utuh yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak,” tutupnya. (M.Slh/beritasampit.co.id).