Pemkab Sukamara Siap Tangani Dampak Inflasi

ENN/BERITA SAMPIT - UMKM di Sukamara juga merasakan dampak inflasi, hingga mereka menaikkan harga dagangan mereka.

SUKAMARA – Bupati Sukamara Windu Subagio mengatakan bahwa dalam upaya untuk mengatasi dampak inflasi yang terjadi saat ini pihaknya menganggarkan dana sekitar Rp 3 miliar.

Anggaran tersebut diambil dari Dana Alokasi Umum dan dana bagi hasil sebesar 2 persen atau lebih kurang lebih sebesar Rp 3 miliar.

“Dana ini kita siapkan untuk program bantuan dan pasar penyeimbang dampak dari inflasi yang semakin naik,” kata Windu Subagio.

Windu Subagio menjelaskan jika dalam penanganan dampak inflasi, pemerintah daerah melalui tim TPID dan stakeholder terkait bergerak bersama-sama dengan rencana aksi sesuai dengan program pemerintah pusat.

BACA JUGA:   Lapas Sukamara Usulkan 65 Warga Binaan Mendapat Remisi Idul Fitri

“Rencana aksi yang nanti dilakukan tentu berdasar pada surat menteri keuangan RI yakni kita mengalokasikan dana dari Dana Alokasi Umum dan dana bagi hasil sebesar 2 persen atau lebih kurang Rp 3 Milyar yang akan kita realisasikan terkait dengan penanganan inflasi daerah,” jelasnya.

Menurut orang nomor satu di Kabupaten Sukamara itu, anggaran sebesar Rp 3 miliar tersebut akan digunakan untuk berbagai kegiatan penanganan dampak inflasi seperti pasar penyeimbang, pasar murah, bantuan bagi pekerja transportasi seperti tukang ojek, tukang getek dan angkutan lainnya hingga bantuan untuk para nelayan melalui subsidi BBM.

BACA JUGA:   Pemkab Sukamara Salurkan Bansos untuk Warga di Kecamatan Jelai

“Nanti kita akan kembali rapatkan bagaimana teknis penyaluran bantuan ini, yang jelas kita siap untuk pengamanan dampak inflasi” tukas Windu Subagio. (enn).