Jurnalis di Kota Palangka Raya Tingkatkan Kemampuan Antisipasi dan Mitigasi Potensi Bencana

BPBD Palangka Raya tingkatkan kemampuan jurnalis tentang mitigasi bencana di Palangka Raya, Rabu (26/12/2022). ANTARA/Rendhik Andika

PALANGKA RAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya, Kalimantan Tengah terus berupaya meningkatkan kemampuan para jurnalis di kota setempat tentang kemampuan antisipasi dan mitigasi potensi bencana.

“Kegiatan ini merupakan bagian upaya pemerintah kota dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dengan cara pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana,” kata Kepala BPBD Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Rabu 26 Oktober 2022.

Dia mengatakan, pelatihan itu juga merupakan pembentukan dan penyadaran serta peningkatan kemampuan manajemen dalam menghadapi ancaman bencana. Sehingga, lanjut dia, para jurnalis juga semakin mampu terlibat dalam upaya mengurangi risiko ancaman bencana alam maupun non alam.

BACA JUGA:   Kelurga Besar DLH Kalteng Buka Puasa Bersama dan Peringatan Nuzulul Quran

Untuk bencana alam, secara umum di Kota Palangka Raya ancaman saat musim hujan adalah banjir dan untuk musim kemarau adalah ancaman kebakaran hutan dan lahan.

Selain dengan para jurnalis, sebelumnya kegiatan yang sama juga dilakukan dengan sasaran kelompok masyarakat lain seperti para relawan dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD “Kota Cantik”.

“Untuk itu, melalui kegiatan seperti ini kami juga ingin meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan kelompok masyarakat termasuk para jurnalis, dalam upaya antisipasi, penanganan dan penanggulangan bencana,” katanya.

Pada kesempatan itu Emi mengatakan berdasarkan sumbernya, bencana dibagi menjadi tiga kategori yakni bencana alam, non-alam dan sosial.

BACA JUGA:   Seorang Pengendara Motor di Katingan Diduga Jadi Korban Tabrak Lari Truk Bermuatan

Turut menjadi pemateri pada kegiatan yang diikuti puluhan jurnalis di Palangka Raya seperti Kepala Ombudsman Kalteng R Biroum, Ketua PWI Kalteng M Haris Sadikin dan Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya Wahid Yusuf.

Seorang peserta Adi Wibowo mengatakan kemampuan jurnalis terlibat dalam mitigasi bencana sangat penting dalam meminimalkan risiko ancaman bencana.

“Jurnalis yang terjun langsung di lapangan untuk mengabarkan perkembangan informasi, juga penting dibekali kemampuan mencegah dan mitigasi bencana,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah yang selalu dibayang-bayangi ancaman kebakaran hutan dan lahan saat kemarau, serta ancaman banjir saat musim hujan tiba.

(ANTARA)