Bupati Katingan: Bank Kalteng Dulunya Yayasan Karet, Kini Sudah Berjalan Sukses

ANNAS/BERITASAMPIT - Bupati Katingan Sakariyas, usai menghadiri syukuran HUT ke-61 Bank Kalteng khususnua Cabang Kasongan.

KASONGAN – Bupati Katingan Sakariyas, merasa bangga dan bahagia karena merupakan salah satu bagian dari Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah (Bank Kalteng).

Bank Kalteng sejak berdiri pada 28 Oktober 1961 hingga saat ini, tentunya kembali merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 pada 28 Oktober 2022. Hal ini disampaikan Bupati Sakariyas, saat menghadiri perayaan syukuran Bank Kalteng khususnya cabang Kasongan, pada 28 Oktober 2022.

“Dulu sejarahnya Bank Kalteng adalah yayasan Karet bukan serta merta menjadi Bank. Yayasan karet buka di Banjarmasin, dengan segala keterbatas sehingga saat ini bisa berdiri menjadi Bank Kalteng lalu pindah lah di Kota Palangkaraya. Namun tetap dengan keterbatasan. Jadi ini luarbiasa, saya juga sangat berterimakasih kepada pendiri Bank kalteng sampai saat ini sudah berjalan sukses,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Bocah 5 Tahun Meninggal Dunia Diduga Akibat Salah Tembak

Bank Kalteng pun terus berkembang dan melebarkan sayapnya karena di setiap Kabupaten hingga Kecamatan secara perlahan mempunyai berbagai kantor cabang dalam rangka melayani masyarakat di bidang perbankan atau sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada Bank Kalteng yang sudah bekerja keras, bersatu padu bersama-sama melalui pelayanan perbankan khususnya di Kabupaten Katingan. Kita juga berharap Bank Kalteng bisa membuka kantor-kantornya di Kecamatan yang transaksi ekonominya cukup tinggi seperti di Kecamatan Mendawai, dan Sanaman Mantikei,” ucapnya.

BACA JUGA:   Satpol PP Katingan Keluarkan Surat Edaran Terkait Penjualan Miras hingga Hiburan Malam Selama Ramadan

Mantan Pimpinan Bank Kalteng Cabang Kasongan ini mengatakan di Kecamatan Tumbang Hiran perlu ada cabang Nank Kalteng. “Hal ini dalam upaya untuk mengurangi resiko bagi Kepala Desa, Bendahara dan masyarakat serta lainnya untuk kemudahaan transaksi perbankan itu sendiri. Sekali lagi Saya Bangga, karena Bank ini mulai tumbun berkembang,” pungkasnya.

(annas)