Gelap dan Sering Terjadi Kecelakaan Warga Mahir Mahar Palangka Raya Minta Pasang Lampu Jalan

RAMAI : IM/BERITASAMPIT - Warga setempat dan yang lewat ramai berhenti saat melihat kecelakaan tunggal akibat adanya gundukan pasir di tikungan tajam yang ada di Jalan Mahir Mahar.

PALANGKA RAYA – Warga yang bermukim di Kecamatan Jekan Raya, meminta kepada pemerintah setempat, baik pihak Provinsi Kalimantan Tengah ataupun pihak Pemerintah Kota Palangka Raya, agar memperhatikan titik rawan pencahayaan di Jalan Mahir Mahar.

“Rawan mas, karena tidak ada cahaya yang jelas di malam hari, kami saja yang tinggal di sepanjang jalan ini agak ragu untuk keluar malam melewati jalan ini. Karena beberapa titik rawan di jalan ini gelap sekali, kami berharap pemerintah provinsi dan pemerintah kota bisa memperhatikan soal ini,” kata Wahyudi, 1 November 2022 dini hari.

Menurut Wahyudi, bukan hanya rawan akan aksi kejahatan yang bisa terjadi kapan pun di ruas Jalan Mahir Mahar itu. Hal lain menurutnya yang sering terjadi adalah kecelakaan tunggal maupun tabrakan.

BACA JUGA:   Tiga Kecamatan di Kobar Terima Berkah dari Pemprov Kalteng

Bahkan disebutkan olehnya, kecelakaan di Jalan Mahir Mahar tidak bisa dihitung dengan jari lagi. Sebab sudah sering sekali kecelakaan tunggal terjadi hingga korbannya meregang nyawa.

“Kalau kecelakaan sering terjadi, nggak ingat lagi saya jumlahnya. Ada yang kecelakaan akibat jalanya gelap, ada juga akibat pasir di kiri-kanan jalan yang sampai masuk ke badan jalan ditambah titik itu juga gelap gulita,” sebutnya.

Selain kurangnya pencahayaan di titik-titik rawan jalan tersebut, dari pantauan media ini marka jalan seperti batas jalan ditikungan tajam tidak terpasang dengan benar. Bahkan kerusakan batas jalan akibat kecelakaan yang sudah lama terjadi tidak pernah di perhatikan.

BACA JUGA:   Dua Kotak Amal Masjid di Kota Palangka Raya Dicongkel Pencuri

“Jangankan lampu untuk pencahayaan titik rawan mas, pembatas jalan saja tidak ada. Ada pembatas jalan yang sudah rusak akibat kecelakaan sebelumnya, tapi nggak pernah di perbaiki kembali,” bebernya.

“Kami tidak minta diberikan pencahayaan seperti di dalam kota, hanya berikan lampu dan pasangkan pembatas jalan di titik-titik rawan atau di tikungan tajam saja,” tandasnya.

(im)