Transaksi Gelaran Misi Dagang dan Investasi antara Jatim dan Kalteng Capai Rp223 Miliar

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah membuka kegiatan misi dagang dan investasi antar kedua daerah, Palangka Raya, Rabu, (14/12/2022). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

PALANGKA RAYA – Transaksi yang terjadi dalam gelaran Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Jawa Timur dengan Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Rabu 14 Desember 2022, tercatat mencapai hingga Rp223,2 miliar.

“Terupdate (diperbaharui) transaksi hingga pukul 12.55 WIB, mencapai Rp223,2 miliar di antara kedua provinsi, ada yang dijual maupun dibeli,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah menyebut kegiatan misi tersebut menghasilkan puluhan transaksi kedua daerah dengan berbagai komoditas, diantaranya daging, bawang merah, kayu gaharu, serta lainnya.

Jalinan kerja sama maupun transaksi kedua provinsi ditandai dengan penandatanganan baik perangkat daerah hingga pelaku usaha, baik di bidang perdagangan dan perindustrian, pertanian, pangan, perikanan, pemberdayaan masyarakat, serta lainnya.

BACA JUGA:   Road to Pocari Sweat Run 2024, Perkenalkan Pesatnya Pembangunan Kalteng

“Saya rasa ini adalah pertemuan yang sangat produktif, dan kami harap kerja sama antar kedua provinsi akan terbangun semakin baik lagi, apalagi antar OPD, institusi maupun pelaku usaha sudah MoU,” katanya.

Ia berharap kegiatan yang bisa meningkatkan produktivitas antara kedua provinsi ini bisa terus dilakukan dan tak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga dalam peningkatan kualitas maupun kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo mengatakan pihaknya menyadari sebagian besar produk maupun barang yang ada di provinsi setempat masih didukung dan dipasok dari luar daerah khususnya dari pulau Jawa.

BACA JUGA:   Pejabat Daerah Kalteng Hadiri Rapat Koordinasi bersama Mendagri

Oleh karena itu, pertemuan-pertemuan seperti ini merupakan salah satu upaya memperluas serta melancarkan jaringan pasar bagi kedua belah pihak, baik yang bergerak sebagai penjual maupun pembeli, serta dapat menjalin kerja sama dengan mitra usaha baru.

“Terkadang pelaku usaha mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku maupun pemasaran, dan melalui kegiatan ini kami harap dapat membuka pangsa pasar bagi pelaku usaha khususnya antar Kalteng dan Jatim,” ucapnya.

(ANTARA)