Pemkab Kotim Anggarkan Rp6 Miliar untuk Beasiswa Mahasiswa dan Pelajar

IBRAHIM/BERITA SAMPIT - Bupati Kotim, H Halikinnor saat menyerahkan bantuan laptop ke SMA Negeri 3 Sampit.

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) telah menyediakan anggarkan sebesar Rp6 miliar untuk beasiswa pelajar dan mahasiswa tahun 2023 ini.

Beasiswa Rp6 miliar ini dibagi dua, yakni Rp3 miliar untuk mahasiswa dan pelajar yang kurang mampu dan berprestasi serta program beasiswa Gerbang Mentaya, juga bagi mahasiswa yang belajar di luar daerah dianggarkan Rp3 miliar. Sehingga total anggaran untuk beasiswa keseluruhan yang disiapkan sebesar Rp6 miliar.

“Beasiswa untuk mahasiswa berprestasi, tidak mampu itu sudah jalan sejak tahun kemarin. Dan tahun ini saya lanjutkan dimana setiap mahasiswa mendapat bantuan Rp10 juta per tahun. Sekarang kita bantu tiga kali lipat ditambah beasiswa Gerbang Mentaya jadi ada Rp6 miliar,” ujar Bupati Kotim, Halikinnor, Jumat 27 Januari 2023.

BACA JUGA:   Silaturahmi Keluarga Besar Disdik Kotim Digelar Memperkuat Tali Persaudaraan

Menurutnya, Meskipun perguruan tinggi menjadi tanggungjawab pemerintah pusat, dan SMA menjadi tanggung jawab provinsi, namun pemerintah daerah masih memiliki rasa tanggungjawab, karena yang menempuh pendidikan adalah anak-anak Kotim. Oleh sebab itu, untuk menciptakan itu pihaknya melanjutkan kembali beasiswa untuk membantu mahasiswa yang tidak mampu.

“Saya ingin putra-putri Kotim bisa menjadi pejabat di daerahnya sendiri dengan bekal pendidikan yang dimiliki. Kalau tidak kita bantu dengan biaya kuliah bagaimana anak-anak kita yang tidak mampu. Sayangkan harus terminal atau tidak kuliah padahal dia berprestasi. Makanya beasiswa itu kami berikan, mahasiswa tidak lagi bingung memikirkan biaya kuliah,” imbuhnya.

BACA JUGA:   357 Siswa MAN Kotim Plus Keterampilan Ikuti Assesmen PTS 2024

Ia pun berharap untuk pelajar tetap melanjutkan pendidikannya diperguruan tinggi. Apalagi Sampit akan memiliki universitas dan Untuk pelajar yang tidak mampu bersama orangtuanya untuk mendangi kelurahan dan Pemkab.

“Kalau tidak mampu daftar aja ke kelurahan atau di kabupaten, kita siap bantu. Pokonya sampai putus sekolah. Lanjutkan sampai diperguruan tinggi,” pungkasnya.

(Ibra)