Pembangunan Rice Milling Unit Akan Maksimalkan Produksi Pertanian di Kotim

NARDI/BERITA SAMPIT- Ketua Komisi II DPRD Kotim, Juliansyah.

SAMPIT – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah menyampaikan dengan pembangunan unit penggilingan padi modern atau rice milling unit modern pada tahun 2023 maka dapat memaksimalkan produktifitas pertanian di Kotim.

“Sehingga, ke depan produksi padi di Kotim tak lagi bergantung pada luar daerah karena semakin maksimal hasil pertanian di daerah ini,” kata Juliansyah, Senin 3 April 2023.

Ia mengatakan melalui pembangunan unit penggilingan padi modern ini, maka diharapkan gabah dari hasil produksi panen para petani lokal dapat memiliki nilai tambah.

BACA JUGA:   Dewan Minta Pemkab Kotim Turun Langsung Melihat Kondisi Jalan Mentaya Hulu

Politisi Gerindra ini mengharapkan melalui pembangunan rice milling unit dapat membawa pengaruh positif bagi perekonomian dan kesejahteraan dari masyarakat khususnya petani di Kotim.

Diketahui Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) membangun sebanyak dua unit penggilingan padi atau rice milling unit modern pada 2023.

Pembangunan tersebut dilakukan di di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau.

BACA JUGA:   Kerusakan Jalan di Mentaya Hulu, DPRD Kotim: 2025 Akan Diperbaiki

Untuk unit di Desa Pantik adalah rice milling unit (RMU) rice to rice (RTR), yakni dilengkapi mesin RTR kapasitas tiga ton per jam dan SILO atau penampung gabah kapasitas 1.000 ton.

Sedangkan di Desa Lempuyang adalah rice milling plant (RMP), dilengkapi mesin RMP kapasitas 3,5-4 ton per jam dan mesin dryer atau pengering gabah kapasitas 30 ton per jam. (Nardi).