Perlu Kesiapan Dini Antisipasi Karhutla Akibat Cuaca Ekstrem

RAHUL/BERITA SAMPIT - Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu.

PALANGKA RAYA – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu mengatakan, kondisi cuaca panas ekstrem selain bisa mempengaruhi kondisi tubuh manusia, di sisi lain juga rawan menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Sebelumnya, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin telah mengeluarkan imbauan tertanggal 28 April 2023, terkait sinar ultraviolet kategori ekstrem yang melanda Kota Palangka Raya.

Hera menuturkan, Imbauan itu ditujukan kepada masyarakat agar mewaspadai cuaca panas ekstrem, mengingat Kota Palangka Raya menjadi kota dengan suhu tertinggi se-Indonesia yaitu 35,6 °C.

“Cuaca panas ekstrem ditandai arus gelombang panas (heatwave), kondisi ini tentu rawan menyebabkan terjadinya Karhutla,” kata Hera, Jumat 5 Mei 2023.

BACA JUGA:   Panggung Seni Budaya, Wujud Nyata Pertahankan Kelestarian Budaya Ditengah Masyarakat

Karena itu lanjut dia, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya bersama instansi terkait, telah menyiagakan personel berikut sarana pendukungnya untuk penanggulangan serta penanganan Karhutla.

“Beberapa waktu lalu telah dilaksanakan apel kesiapsiagaan sekaligus simulasi penanggulangan karhutla. Ini sebagai bentuk kesiapsiagaan personil dan peralatan,” ujarnya menambahkan.

Sejatinya lanjut Hera, penanggulangan karhutla tidak bisa dilakukan secara parsial oleh pemerintah saja, namun memerlukan dukungan dari seluruh komponen. Termasuk masyarakat untuk bahu-membahu bergerak bersama.

Tak kalah pentingnya, penanggulangan dan penanganan karhutla harus dilaksanakan sedini mungkin, untuk menghindari dampak dan kerugian secara luas. “Karena itu, Pemko Palangka Raya terus meningkatkan koordinasi dan komunikasi lintas sektoral bersama stakeholder terkait lainnya,” ujarnya menambahkan.

BACA JUGA:   Pemkot Palangka Raya Anggarkan Rp26,8 Miliar Tangani Stunting

Tidak lupa Hera meminta kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan dibakar. Sementara kepada pihak terkait lainnya dapat terus melakukan sosialisasi dan edukasi termasuk patroli dan pemantauan yang dilaksanakan hingga pada tingkat paling bawah.

“Intinya, kesiapan semua komponen, termasuk masyarakat dalam menghadapi bencana karhutla ini sangat menentukan. Terutama mengantisipasi dampak yang merugikan dalam banyak sisi,” tandasnya. (Rahul).